search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penggunaan Bahasa Bali Juga Digunakan Dalam Rapat Sebagai Bahasa Pengantar
Kamis, 11 Oktober 2018, 17:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com.Jembrana. Pemkab Jembrana meresmikan penggunaan aksara dan busana Bali dalam kegiatan pemerintahan, bertempat di Pura Jagatnatha Jembrana, Kamis (11/10). Hal itu dilakukan sesuai amanat Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2018 tentang Penggunaan Busana Adat Bali dan Pergub No 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Sastra Bali.
 
[pilihan-redaksi]
Maksud dari amanat berbusana adat Bali menurut Bupati Artha , agar berbusana adat Bali setiap Kamis, Purnama dan Tilem, maupun peringatan hari besar provinsi maupun kabupaten. Selama mengenakan busana adat Bali wajib melakukan komunikasi bahasa Bali sesuai sor singgih (tata bahasa). Termasuk saat menggelar rapat juga menggunakan bahasa pengantar bahasa Bali.
 
“Kebijakan ini bentuk keseriusan melestarikan budaya Bali juga untuk menguatkan bahasa, sastra serta aksara Bali,“ ujarnya.
 
Sebelumnya, tanggal 5 oktober 2018, sudah diresmikan plang nama kantor bupati Jembrana menggunakan aksara Bali. Pemasangan plang nama beraksara Bali itu juga diikuti sampai ditingkatan pemerintah terbawah. Bupati Artha berharap peresmian penggunaan aksara serta busana Bali ini juga bisa disosialisasikan ke masyarakat. Seperti bagaimana tata krama berbusana bali yang benar, khususnya saat masuk ke Parahyangan. Penggunaannya sendiri juga diatur sesuai etika yakni nilai kesopanan, kesantunan, kepatutan, dan kepantasan yang berlaku di masyarakat.
 
Selama ini Ia melihat di desa pakraman masing-masing sudah memberikan pemahaman yang benar tentang bagaimana busana adat bali serta busana ke Pura itu digunakan. Namun, Ia berharap hal itu terus diupayakan sehingga bersama-sama paham akan pakem busana yang benar. 
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara di lingkup Pemkab Jembrana sendiri, Artha mengatakan kebijakan berbusana adat Bali itu sudah diterapkan selama ini, sehingga Pemkab Jembrana sangat  mendukung penuh kebijakan Gubernur Bali guna penguatan dan mengajegkan  budaya Bali.
 
Peresmian diawali dengan pementasan tari rejang renteng, ditandai dengan pemasangan destar dan selendang oleh Bupati Artha serta Ny Ari Sugianti Artha kepada perwakilan pegawai. Kegiatan ini juga dihadiri Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, Sekda Jembrana I Made Sudiada, forum kordinasi pimpinan daerah, majelis madya, perwakilan siswa serta pegawai dilingkup Pemkab Jembrana. (bbn/jim/adv/rob)

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami