search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Video Ismaya Diduga Kuat di Mako Brimob Polda, Kombespol Hengky: Bisa Saja Hoax
Rabu, 14 November 2018, 09:09 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Viralnya rekaman video Ismaya di jeruji tahanan mengundang sejumlah pertanyaan di masyarakat, benarkah rekaman video Ismaya tersebut berada di tahanan Mako Brimob Polda Bali? Bagaimana bisa handphone masuk ke sel Brimob yang notabene pengamanannya sangat ketat?

Lokasi rekaman tersebut berlatar belakang jeruji tahanan diduga kuat saat Ismaya mendekam di tahanan Mako Brimob Polda Bali. Namun Polda Bali menduga rekaman tersebut hoax.
 
 
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kabid Humas Polda Bali Kombespol Hengky Widjaja, tidak banyak komentar. Saat dikonfirmasi, Senin (12/11), Kombes Hengky malah menanyakan dari mana video tersebut.
 
“Ini video darimana, kok bisa dibilang viral. Harus jelas sumbernya dulu. Bisa saja hoax?,” jelas perwira melati tiga di pundak ini.
 
Dalam rekaman video tersebut, Ketut Putra Ismaya Jaya tidak mengenakan baju tahanan orange. Tapi mengenakan baju kaos putih dan celana pendek bercorak belang-belang. Pria asal Karangasem yang akrab dipanggil “Keris” itu dalam kondisi tangan dan kaki diborgol.
 
Masih dalam rekaman video, Ismaya mengeluarkan curhatnya dan meminta tolong agar dirinya mendapatkan keadilan karena tidak dianggap sebagai Warga Negara Indonesia. Dia juga terlihat sedih ketika menceritakan bahwa penanganannya tidak manusiawi.
 
“Kaki dan tangan saya di rantai. Saya disini kedinginan dan tidak bisa pakai apa-apa. Saya ini manusia yang diciptakan Tuhan dengan penuh rasa. Binatang saja dimasukkan ke kerangkeng rantainya dilepas. Tapi saya diperlakukan begini,” keluhnya direkaman tersebut.
 
Ismaya mengatakan, kondisinya seperti ini akibat diperlakukan tidak manusia oleh para penguasa di Bali. Namun Ismaya berjanji akan terus berjuang untuk mencari keadilan.
 
“Saya diam dan tidak berani bersuara karena demi menjaga nama baik Bali. Saya maju jadi calon DPD Bali untuk berbuat demi Bali dan bangsa Indonesia, tapi diberlakukan begini oleh penguasa,” ungkapnya. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami