Hembusan Gunung Agung Membuat 2 Bule Asal Rusia Kalang Kabut dan Tersesat
Minggu, 24 Februari 2019,
20:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Karangasem. Diam-diam mendaki Gunung Agung, dua bule berkewarganegaraan Rusia, Jima (39) dan Arti (35) panik dan tersesat setelah hembusan mendadak dari puncak Gunung.
[pilihan-redaksi]
Diketahui, kedua Bule ini awalnya mendaki Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung, Sebudi, Selat, Karangasem pada Sabtu malam (23/02) sekitar pukul 24.00 wita. Awalnya perjalanan menerobos zona bahaya tersebut lancar tanpa kendala berarti hingga keduanya hampir mencapai puncak Gunung.
Diketahui, kedua Bule ini awalnya mendaki Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung, Sebudi, Selat, Karangasem pada Sabtu malam (23/02) sekitar pukul 24.00 wita. Awalnya perjalanan menerobos zona bahaya tersebut lancar tanpa kendala berarti hingga keduanya hampir mencapai puncak Gunung.
Begitu keduanya berada di ketinggian 1 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Seakan Gunung Agung murka atas tindakan bule tersebut secara tiba-tiba terjadi hembusan. Kontan, begitu melihat itu, kedua Bule ini langsung tunggang langgang berbalik arah.
Saking paniknya, kedua Bule ini kehilangan arah dan tidak menemukan jalan untuk kembali ke titik awal pendakian. Setelah tersesat, keduanya berinisiatif untuk turun mengikuti aliran sungai, sungai ini menurut warga bernama Tukad Bajra. Meski cukup cerdik, namun bukannya jalan keluar yang mereka temui justru jurang yang cukup dalam menghadang di depannya. Keduanya panik dan teriak minta tolong bahkan sampai naik ke atas pohon sambil terus berteriak.
Setelah berteriak cukup lama, akhirnya dewi fortuna berpihak pada Bule ini, di jarak yang tidak begitu jauh, teriakan keduanya didengar oleh dua orang warga asal Dusun Dusun Yehkori, Bebandem, Karangasem yang saat itu sedang mencari bunga. Kedua warga tersebut lantas melaporkannya kepada Kawil setempat hingga akhirnya bule tersebut berhasil ditolong dalam keadaan sehat.
"Dari pengakuan kedua Bule ini, mereka mengaku tersesat saat mencari jalan kembali, keduanya juga belum sampai puncak keburu ada hembusan sehingga mereka takut dan memutuskan untuk kembali, ya beruntung ada warga yang mendengar teriakan mereka," kata Jero Mangku Sugata salah seorang relawan Pasebaya asal Bhuanagiri, Bebandem yang ikut atensi Bule tersesat tersebut.
[pilihan-redaksi2]
Selain itu, dijelaskan Mangku Sugata, kedua bule ini mengaku tidak tahu bahwa saat ini mendaki Gunung Agung dilarang karena dirinya melihat salah satu media sosial milik temannya ada yang memposting bahwa masih bisa melakukan pendakian di Gunung Agung.
Selain itu, dijelaskan Mangku Sugata, kedua bule ini mengaku tidak tahu bahwa saat ini mendaki Gunung Agung dilarang karena dirinya melihat salah satu media sosial milik temannya ada yang memposting bahwa masih bisa melakukan pendakian di Gunung Agung.
Sementara itu Ketua Pasebaya, I Gede Pawana ketika ditemui media ini mengatakan, terkait persoalan aksi Buke mendaki yang kembali marak belakangan ini, menurutnya seharusnya pemerintah lebih jelas dalam memberikan larangan entah itu berkoordinasi dengan Desa Adat agar membuat larangan aktivitas pendakian sesuai rekomendasi PVMBG atau mungkin bisa juga pemerintah memfasilitasi untuk membuat tanda larangan sehingga bisa dibaca dan tidak ada lagi bule nekat mendaki dengan alasan tidak tahu sebelumnya. (bbn/igs/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -