Pemimpin Pendukung Kebhinekaan Dinilai Wajar Menang Telak di Bali
Sabtu, 20 April 2019,
09:56 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Kemenangan secara telak pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Maruf Amin versi quick count di Bali yang mencapai 90 persen dinilai merupakan hal yang wajar.
[pilihan-redaksi]
Wajar karena Bali sebagai pulau yang memiliki toleransi tinggi pasti akan mendukung pemimpin yang memperjuangkan Kebhinekaan. “Maka tentu saja calon pemimpin yang mendukung kebinekaan akan menang telak di Bali. Bali juga sejak pemilu 2004 selalu menjadi tolok ukur nasional keberhasilan pemilu dengan penghitungan cepat dan bersih. bisa dipahami karena secara geografis Bali sangat mudah terjangkau,” ungkap akademisi dari Universitas Ngurah Rai Dr. Luh Riniti Rahayu saat dikonfirmasi pada Sabtu (20/4).
Wajar karena Bali sebagai pulau yang memiliki toleransi tinggi pasti akan mendukung pemimpin yang memperjuangkan Kebhinekaan. “Maka tentu saja calon pemimpin yang mendukung kebinekaan akan menang telak di Bali. Bali juga sejak pemilu 2004 selalu menjadi tolok ukur nasional keberhasilan pemilu dengan penghitungan cepat dan bersih. bisa dipahami karena secara geografis Bali sangat mudah terjangkau,” ungkap akademisi dari Universitas Ngurah Rai Dr. Luh Riniti Rahayu saat dikonfirmasi pada Sabtu (20/4).
Riniti yang juga Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali ini menyatakan Bali hanya pulau kecil dan hanya menyumbang suara 2,5%. Namun Bali menjadi lambang toleransi dengan kehidupan keberagaman yang tetap mampu harmonis.
[pilihan-redaksi2]
Menurut aktivis perempuan ini, pemilu Indonesia adalah pemilu yang diakui dunia sebagai pemilu paling rumit di dunia. Sebagai negara demokrasi yang termasuk muda, Indonesia telah berhasil melaksanakan 4 kali pemilu dengan jenis kertas suara lebih dari 2.500 jenis, dengan distribusi pada wilayah geografis yang luas.
Menurut aktivis perempuan ini, pemilu Indonesia adalah pemilu yang diakui dunia sebagai pemilu paling rumit di dunia. Sebagai negara demokrasi yang termasuk muda, Indonesia telah berhasil melaksanakan 4 kali pemilu dengan jenis kertas suara lebih dari 2.500 jenis, dengan distribusi pada wilayah geografis yang luas.
Riniti Rahayu yang juga merupakan Ketua Yayasan Bali Sruti menyebutkan terlepas dari kekurangan penyelenggaraan yang terjadi di setiap pemilu yang masih dapat diantisipasi, rakyat Indonesia sebagai pemilih mempercayai penyelenggara pemilu, dan telah mempunyai kesadaran untuk berpartisipasi menentukan nasib bangsa. Hal ini terlihat dari partisipasi pemilih yang tinggi yaitu lebih dari 80 %.[bbn/mul]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/mul