search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mortalitas Anak Kambing Gembrong Tinggi, Namun Lebih Tenang Saat Birahi
Kamis, 2 Mei 2019, 11:00 WITA Follow
image

Kampus Politeknik Internasional Bali

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian Kambing Gembrong yang merupakan jenis kambing lokal endemik Bali memiliki angka kematian anak atau mortalitas mencapai 62,50%. Angka kematian tersebut tergolong sangat tinggi. Hal tersebut menyebabkan perkembangan populasi kambing Gembrong menjadi lambat.

[pilihan-redaksi]
Hasil penelitian tersebut terungkap dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Keragaan Reproduksi dan Produksi Kambing Gembrong” yang merupakan bagian dari Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian 2015. Artikel tersebut ditulis oleh Suprio Guntoro dan I Made Londra dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bali.

Suprio Guntoro dan I Made Londra menuliskan Kematian tertinggi terjadi pada fase prasapih (fase menyusui) yang mencapai 41,67%, disusul dengan pada saat melahirkan (12,50%) dan pasca sapih (8,33%). Tingginya kematian anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik (perkawinan keluarga), pakan, dan pengelolaan ternak.

Peluang terjadinya perkawinan keluarga (inbreeding) amat tinggi karena populasi kambing amat terbatas serta tidak adanya catatan silsilah yang jelas. Faktor lain adalah adanya gangguan penyakit kudis (scabies) yang menyebabkan tubuh ternak menjadi lemah dan nafsu makan menurun.

[pilihan-redaksi2]
Sedangkan siklus birahi kambing Gembrong betina tidak berbeda dengan jenis kambing lokal lain di Indonesia, tetapi pada saat birahi penampilannya lebih tenang. Lama bunting dan bobot lahir kambing Gembrong hampir sama dengan kambing Kacang, tetapi litter size lebih rendah dan mendekati litter size kambing PE, dengan sex ratio lebih dominan jantan.

Guna mempercepat pengembangan populasi, diperlukan langkah-langkah untuk menekan in breeding antara lain dengan menghindari perkawinan keluarga melalui pemetaan silsilah dengan uji DNA, serta pertukaran sperma dengan kambing Gembrong yang ada di luar Bali seperti di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih–Sumatra Utara. Diperlukan perbaikan manajemen melalui penataan ulang lokasi penangkaran yang memiliki daya dukung sumber pakan yang lebih memadai. [bbn/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami