Disebut Salah Satu Bali Baru, Morotai Tonjolkan Spot Diving dan Fasilitas Glam Camp
Sabtu, 29 Juni 2019,
23:55 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com, Badung. Bali sebagai gerbang utama dari wisatawan mancanegara juga menawarkan deretan Bali Baru di nusantara sebagai sub produk tambahan. Salah satunya adalah di Pulau Morotai.
[pilihan-redaksi]
Dengan kekuatan alam yang indah, kabupaten Pulau Morotai yang terletak di Provinsi Maluku Utara menonjolkan wisata bahari terutama dengan kumpulan 33 pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitarnya. Dari pulau-pulau tersebut, yang paling menjadi favorit pengunjung wisatawan adalah Pulau Dodola besar dan kecil, dimana ketika air surut pasir yang membentang akan membentuk seperti jembatan penghubung antara kedua pulau.
Dengan kekuatan alam yang indah, kabupaten Pulau Morotai yang terletak di Provinsi Maluku Utara menonjolkan wisata bahari terutama dengan kumpulan 33 pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitarnya. Dari pulau-pulau tersebut, yang paling menjadi favorit pengunjung wisatawan adalah Pulau Dodola besar dan kecil, dimana ketika air surut pasir yang membentang akan membentuk seperti jembatan penghubung antara kedua pulau.
"Selain sebagai spot selfie, Pulau Dodola kerap dikunjungi sebagai spot menyelam (diving) dan snorkeling," ujar Yunizar, selaku pengelola D'Aloha Resort dari PT Jababeka Morotai, Jumat (28/6) di Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2019 di BNDCC, Nusa Dua, Badung.
Selain diving, Pulau Morotai, lanjutnya juga dimanfaatkan untuk bermain surfing terutama saat musim angin kencang. Di sisi lain, pulau Morotai menyimpan wisata penelusuran situs sejarah (historical sites) hal ini terkait dengan sejarah peninggalan Perang Dunia kedua dan wisata alam atau adventure. Disinilah, pihak pengelola kawasan PT Jababeka Morotai merancang paket wisata ke gua-gua dan membuat Glam Camp.
"Saat ini kami telah mengoperasikan 5 unit glam camp, kedepan akan menambah hingga 27 unit,"
Tidak hanya Glam Camp, pengelola juga telah membangun resort dengan gaya arsitektur tradisional dari Sulawesi Utara.
Sedangkan untuk pangsa pasar di Morotai, Yunizar menyebut selama ini terdapat 5 besar wisman yang berkunjung yakni dimulau Jerman, Belanda, Amerika, Australia, dan Jepang. Saat ini sejumlah wisman dari Eropa Timur juga termasuk mempunyai prospek yang cukup bagus seperti wisman dari Rusia dan Bulgaria.
Kendati demikian, kata Yunizar, kontribusi kunjungan wisman ke Morotai hanya sebesar 20% dibandingkan turis domestik yang mempunyai tingkat yang lebih besar. Pihaknya kedepan berharap pemerintah bisa membantu mengatasi hal yang masih terkendala di Morotai untuk bisa mendongkrak kunjungan wisman lebih banyak.
[pilihan-redaksi2]
Hal ini juga tidak terlepas dari akses penerbangan saat ini yang baru dilayani satu maskapai saja dalam satu hari dan itupun hanya berkapasitas 72 penumpang. "Iya, kalau kita berbicara peningkatan kunjungan ya masih terkendala secara aksesibilitas," tandasnya.
Hal ini juga tidak terlepas dari akses penerbangan saat ini yang baru dilayani satu maskapai saja dalam satu hari dan itupun hanya berkapasitas 72 penumpang. "Iya, kalau kita berbicara peningkatan kunjungan ya masih terkendala secara aksesibilitas," tandasnya.
Pihaknya juga mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi untuk membangun kawasan seperti akomodasi hotel bintang 3 dan 5. PT Jababeka Morotai merupakan perusahaan yang diangkat sebagai entitas pelaksana proyek pembangunan Morotai oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Morotai termasuk dalam koridor enam dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). (bbn/adv/rob)
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/adv