search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mayat Dalam Kardus Diduga Disuntik Formalin
Selasa, 2 Juli 2019, 06:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Pasca-Penemuan mayat dalam kardus di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur yang hebohkan warga, tim inafis Polres Tabanan bersama Puslabfor Mabes Polri Cabang Denpasar kembali menyisir lokasi kejadian pada Senin (1/7) pagi. 
 
[pilihan-redaksi]
Penyisiran dikakukan untuk menemukan bukti baru dari mayat misterius tersebut. Hanya saja dari pantuan di lokasi Senin pagi, meski sudah disisir sejumlah lokasi sekitar 1 jam, polisi belum menemukan bukti kuat untuk mengungkap identitas dan motif kematian mayat misterius tersebut. 
 
Namun, dari olah lokasi kejadian kedua ini Puslabfor membawa beberapa potongan kardus kompresor yang digunakan sebagai pembungkus mayat untuk dibawa ke forensik. Menurut sumber kepolisian bahwa mayat yang diduga korban pembunuhan ini ada indikasi sebelum dibuang disuntik pengawet sejenis formalin. 
 
Sebab kondisi mayat saat ditemukan kering, mengeras dan tidak dikerumuni belatung. "Meski bau busuk tetapi tidak terlalu menyengat, kalau tidak diisi dengan zat kimia mungkin saja baunya lebih menyengat dan dikerubuti belatung. Ini belatung tidak ada hinggap," ungkap sumber.
 
Selain itu kecurigaan indikasi diberikan pengawet kulit dari mayat yang diperkirakan usia 21 tahun tersebut masih mulus. Hanya di bagian kepalanya saja terlihat hancur dan sudah dalam bentuk tengkorak. "Ada memang indikasi diberikan pengawet dan disuntikan asal tusuk tidak dengan cara profesional," tambah sumber kepolisian tersebut. 
 
Terkait hal tersebut Kapolsek Selemadeg Timur AKP I Putu Oka Suyasa mengatakan olah TKP yang dikedua dilakukan untuk mencari bukti baru. Hanya saja hasil penyisiran belum ditemukan hal mencurigakan. "Identitas juga masih minim meskipun sudah disisir disekitar lokasi," tegasnya.
 
Dikatakan dirinya juga belum bisa memastikan apakah mayat tersebut adalah korban pembunuhan. Sebab setelah dilakukan autopsi baru akan diketahui. "Jadi belum bisa kami simpulkan apapun sebelum uji forensik dilakukan. Kalau dilihat dari temuan mayat tersebut ada di dalam kardus, berisi lakban dan terikat tali rapia," terangnya. 
 
Sementara disinggung terkait adanya laporan kehilangan keluarga, pihaknya sudah mengecek ke seluruh polsek di Tabanan nihil adanya laporan kehilangan. Termasuk pasca ditemukan mayat misterius ini belum ada yang melapor adanya kehilangan warga. Baik itu warga WNI maupun WNA. 
 
"Belum ada laporan apapun apakah ada yang hilang, jadi tunggu hasil autopsi dulu," tandas AKP Suyasa. 
 
Sebelumnya Minggu (30/6) sore warga geger karena ditemukan mayat dalam kardus di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur  sekitar pukul 15.00 Wita. Mayat ditemukan pertama kali oleh Nyoman Sudiastawa saat hendak menyabit karena timbulkan bau busuk. 
 
Sudiastawa sempat mengorek dengan kayu kardus yang menimbulkan bau busuk itu. Betapa terkejutnya saat dikorek dia melihat lutut manusia. Dengan kondisi kaki gemetar temuan ini dilaporkan ke Ketut Surayana lalu di laporkan ke Kelian Adat dan baru kemudian dilaporkan ke polisi. Mayat tersebut saat ini sudah dibawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan autopsi guna penyelidikan lebih lanjut.  (bbn/tab/rob)

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami