search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
FGD Arak Bali (8): BPOM Tak Akan beri Izin Edar Kepada Petani
Kamis, 25 Juli 2019, 06:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan tidak mungkin akan memberikan Izin Edar kepada petani arak Bali, karena produksi arak harus memenuhi persyaratan CPMB (Cara Pembuatan Makanan yang Baik).
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini terungkap dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Arak Bali Berbasis Pemberdayaan Petani, yang digelar organisasi masyarakat Swastika Bali pada Kamis (18/7/2019) di Wiswa Sabha, kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar. 
 
Karena tidak mungkin akan memberikan Izin Edar kepada petani arak Bali, menurut BPOM, satu-satunya jalan adalah para petani arak Bali bekerjasama dengan pabrik minuman alkohol yang sudah mempunya ijin lengkap.
 
Dengan tidak adanya izin edar dari BPOM, maka Bea Cukai dengan sendirinya tidak akan memberikan NPPBKC (Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai). 
 
[pilihan-redaksi2]
Dengan adanya kendala-kendala tersebut, dalam FGD Arak Bali ini, para pelaku industri minuman alkohol di Bali, khususnya yang memiliki TDI siap untuk mengambil hasil produksi arak dari Petani sebagai Bahan Baku Industri, namun kuotanya masih sangat kecil untuk menampung produksi Arak Petani dari seluruh Bali.
 
Sementara dari kalangan dunia pariwisata berpendapat, petani arak Bali sebaiknya dizonasi. Selain untuk memudahkan dalam hal pembinaan juga bisa dipromosikan untuk menjadi tujuan wisata. 
 
"Arak Bali merupakan minuman fermentasi warisan budaya dengan kearipan lokal Bali, layak diupayakan untuk menjadi spirit ke 7 di dunia, setelah Wisky, Vodka, Rum, Gin, Brandy, dan Tequila," ujar Ketua IFBEC (Indonesian Food and Beverage Executive Club) Ketut Dharmayasa.[bbn/rls/psk]

Reporter: bbn/gus



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami