search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemprov Bali Diharapkan Mampu Manfaatkan Pelatihan GP Untuk Terapkan Konsep Hijau
Selasa, 27 Agustus 2019, 09:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Ketua GBCI-Bali, Putu Agung Prianta mengatakan, dengan adanya banyak pelatihan Greenship Professional (GP) di Bali, diharapkan bisa dimanfaatkan Pemprov Bali untuk menerapkan konsep hijau pada kawasan maupun gedung, sesuai program Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini dikatakannya saat Training GP Angkatan -1 GBCI (Green Building Council Indonesia) Perwakilan wilayah Bali yang berlangsung dari tanggal 21-25 Agustus 2019 di Jimbaran-HUB dan diikuti oleh 22 peserta, terdiri dari 14 arsitek, 2 ahli MEP, 2 sarjana teknik sipil, dan 4 sarjana teknik lainnya.
 
Sebelumnya GBCI yang dibentuk tanggal 7 Mei 2017 telah meluluskan 50 GA (Greenship Associate) di tahun 2017 dan 2018 sebagai prasyarat mengikuti pelatihan GP tersebut. Pelatihan GP ini dilaksanakan untuk melahirkan ahli-ahli bangunan hijau yang diharapkan mampu mewujudkan banyak bangunan ramah lingkungan di Bali dalam rangka mendukung upaya Pemerintah Provinsi Bali sebagaimana diamanatkan oleh Pemerintah Pusat melalui Peraturan Menteri PUPR No. 02/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau menuju pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia. 
 
Greenship adalah program sertifikasi bangunan hijau yang diendorsed oleh GBCI yang terafiliasi dalam World Green Building Council (WGBC) yang ada di 70 negara. GP yang lulusannya diakui secara nasional sebagai ahli bangunan hijau dan saat ini menjadi syarat tender proyek-proyek pemerintah. Bagi peserta yang lulus pelatihan GP ini juga dapat berpraktek menjadi konsultan bangunan hijau selain juga menjadi assessor/auditor proyek-proyek bangunan hijau dan diharapkan akan dapat membawa pengaruh bagi proses pembangunan di Bali agar lebih ramah lingkungan.
 
Mengikuti langkah Pemerintah Daerah lain seperti DKI Jakarta, Bandung, dan sebentar lagi Semarang  yang telah menerbitkan Peraturan Bangunan Gedung Hijau, maka GBCI-Bali dengan Wakil Gubernur Dr. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati sebagai penasehatnya, juga siap mendukung Pemprov Bali dalam proses Rancangan Peraturan Gubernur tentang Bangunan Hijau, sebagaimana juga sedang dilakukan daerah lainnya seperti Makassar, Surabaya, dan Yogyakarta. 
 
Oleh sebab itu, GBCI-Bali bersama IAI-Bali mengadakan pelatihan GP ini untuk mempersiapkan dan memperlengkapi Sumber Daya Manusia ahli bangunan hijau yang dibutuhkan dalam pembangunan berkelanjutan dan dapat diakomodir pada Peraturan Gubernur tentang Bangunan Hijau. Hadir sebagai instruktur dalam pelatihan ini: 1) Iwan Prijanto GP, Ketua Umum GBCI Pusat yang baru, 2) Rana Yusuf,  ahli HVAC senior yang juga Core Founder GBCI, 3) Jimmy Priatman GP, dosen UK Petra Surabaya, 4) DK Halim GP, arsitek & perencana kota yang juga akademisi, 5) Ari Setiya Wibawa GP, termuda di Bali, 6) Tirta Mazli GP, dan 7) Wawan Setiawan GP, yang keduanya dari PT. Pembangunan Perumahan, Tbk.
 
Kadek Pranajaya, ketua IAI-Bali sekaligus Wakil Ketua GBCI-Bali yang juga mengikuti pelatihan ini berujar para GP diharapkan berkontribusi signifikan terhadap proses pembangunan yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan konsep Tri Hita Karana yang menjadi nilai hidup masyatakat Bali.
 
[pilihan-redaksi2]
Perwakilan GBCI Pusat untuk wilayah Bali, DK Halim Ph.D, GP menambahkan, bangunan Hijau menerapkan kaidah-kaidah hijau dalam perencanaan dan pembangunannya sehingga membuat habitat tempat tinggal manusia ini menjadi sebuah lingkungan yang sehat sebagaimana menjadi tujuan Bangunan Hijau.
 
Nalla Khrisna, GP arsitek senior Bali yang juga Penasehat GBCI-Bali ikut hadir mendukung pelatihan ini menimpali Pelatihan GP perdana di Bali ini diharapkan menjadi awal green movement yang memenuhi kaidah pembangunan berkelanjutan yang terukur secara ilmiah dan legitimate.
 
Pada tanggal 26 Agustus 2019 dilaksanakan pula Workshop Simulasi Perencanaan Bangunan Hijau sebagai bagian pelatihan tersebut, yang dibimbing oleh empat orang prakstisi GP dari Jakarta untuk melatih para peserta dalam mendesain Gedung Kantor Hijau agar lebih fasih dalam prakteknya. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami