search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Unud Didatangi 90 Rektor Perguruan Tinggi Negeri Seluruh Indonesia
Jumat, 25 Oktober 2019, 21:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Universitas Udayana (Unud) menjadi tuan rumah penyelenggaraan 14th The Council of Rector of Indonesian State University (CRISU) and the Council of University President of Thailand (CUPT) yang dilaksanakan di Udayana International Convention Center (UICC) Kampus Bukit Jimbaran, 24 sampai 26 Oktober 2019. 

[pilihan-redaksi]
Universitas Udayana merupakan bagian dari CRISU yang anggotanya terdiri dari 90 rektor perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia, sedangkan CUPT terdiri dari 12 rektor perguruan tinggi negeri asal Thailand. 

Konferensi internasional ini menjadi ajang pertemuan rektor perguruan tinggi negeri Indonesia dan Thailand yang menjadi anggota CRISU dan CUPT. Bertajuk “Higher Education in the Digital Era”, anggota CRISU dan CUPT berbagi visi, pengetahuan, dan pengalaman dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di kedua negara. 

Hal ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara CRISU dan CUPT untuk semakin mempererat hubungan perguruan tinggi negeri Indonesia dan Thailand di masa mendatang. 

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia (MRTI/CRISU) sekaligus Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc, Jumat (25/10) di Bukit Jimbaran, Badung mengatakan, kerjasama antara perguruan tinggi negeri Indonesia dan Thailand terjalin dalam tiga level, yakni forum rektor, forum dekan, dan forum mahasiswa. 

Kerjasama ini membuka peluang bagi perguruan tinggi negeri asal kedua negara, seperti menyelenggarakan pertukaran mahasiswa dalam bentuk program summer course (semester pendek). 

“Selain pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, yang paling penting adalah pertukaran budaya atau kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Dia berharap mahasiswa tidak hanya bertukar ilmu, namun dapat memperluas jaringan di masa mendatang. 

“Dengan kita menguatkan forum mahasiswa ini, kita harapkan 15 tahun ke depan mereka akan menjadi pemimpin, kita harapkan mereka memiliki network yang lebih luas,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi,Sp.S(K) menyampaikan, pertemuan yang melibatkan rektor, wakil rektor, dan mahasiswa dari kedua negara dapat menjadi ajang pertukaran pengetahuan untuk meningkatkan produk-produk inovasi. 

“Meningkatkan wawasan mahasiswa dan para dosen bisa melakukan pertukaran, sharing pengalaman, meningkatkan inovasi produk yang dihasilkan,” katanya.

Dalam penyelenggaraannya yang ke-14, Universitas Udayana sebagai tuan rumah turut mengandeng Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Konferensi diikuti oleh 302 orang peserta yang terbagi menjadi empat forum.
 
Empat forum diantaranya; (1) Scientific Conference dengan topik science and humanities in the era of digital technology, (2) Rector Forum dengan topik cooperation enforcement and organizational meeting, (3) Dean Forum dengan topik program implementation and set up cooperation, (4) Students Forum dengan topik students activities and networking.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami