search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penutupan Cafe Remang-Remang Kurang Tepat Tekan Seks Berisiko di Bali
Rabu, 30 Oktober 2019, 09:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penutupan cafe remang-remang dinilai kurang tepat dalam upaya menekan seks berisiko di tengah masyarakat. 

[pilihan-redaksi]
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof Dr dr I Nyoman Mangku Karmaya mengatakan hal ini karena keberadaan cafe remang-remang tentunya akan mampu memberi peluang kerja bagi lingkungan di sekitarnya. Sedangkan para pelanggan bermain seks berisiko di cafe tersebut tentu hal itu merupakan masalah lain yang memang hal tersebut harus dikendalikan serta harus dilakukan pengawasan yang sangat ketat.

"Bahkan disana (Cafe) tentunya akan ada uang masuk, karcis parkir, minuman, dan akan menyerap banyak pegawai juga. Tentu sisi tersebut  harus mampu dilihat. Jika di Cafe ada bermain seks berisiko tentunya itu merupakan masalah lain lagi. Menurut saya, harus dikendalikan serta harus dilakukan pengawasan yang sangat-sangat ketat sekali," jelasnya.

Dia mencontohkan, misal jika ada cafe yang disetop beroperasinya di Desa Adat A, apakah akan dijamin nantinya, tidak akan muncul di desa lain atau di desa tetangga misalnya.

"Stop operasi Cafenya di Desa, apakah  diyakini nantinya tidak akan menjamur di tempat lainnya lagi," ujarnya.

Selain itu menurut dia, apakah PSK tersebut merupakan orang yang bermasalah, tentu tidak karena sebenarnya ada sesuatu hal yang tidak dapat ditolak dari para PSK tersebut.

"PSK merupakan sosok manusia juga yang sama membutuhkan makan dan minum. Mungkin bisa saja terjebak dalam sebuah kemisikinan. Akhirnya menyebabkan mereka kalah dari apa saja. Contoh salah satunya dari pendidikan, saya yakin tidak akan ada satu pun Perempuan yang memiliki cita-cita menjadi seorang PSK," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami