2019, BNNK Badung Tangkap 7 Tersangka dan 59 Orang Direhabilitasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Dalam rilis akhir tahun, pada Kamis (26/12/2019), Kepala BNN Kabupaten Badung, AKBP Ni Ketut Masmini memastikan peredaran narkoba di wilayah Badung mengalami penurunan.
Hal ini tidak terlepas dari gencarnya sosialisasi dan peran serta masyarakat yang bersedia lapor diri atau menjalani rehabilitasi (rehab). Bahkan, ada yang datang langsung ke kantor BNNK Badung maupun melalui Mall Pelayanan Publik milik Pemkab Badung yang terletak di Puspem Badung.
Ditegaskan AKBP Masmini, selama tahun 2019 BNNK Badung berhasil mengungkap 7 Laporan Kejahatan Narkotika (LKN) dengan 7 orang tersangka. Sementara tahun 2018 berhasil mengungkap 6 LKN dengan 8 tersangka. Pengungkapan selama tahun 2019 melebihi target dan semua perkaranya sudah dilimpahkan.
Sementara dalam perbandingan tahun 2018, yang menjalani rehab sebanyak 67 orang. Pasien yang direhab secara sukarela sebanyak 43 orang, terdiri dari 36 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Sedangkan pasien yang direhab hasil dari penangkapan sebanyak 24 orang dan semuanya adalah laki-laki.
Sementara pada tahun 2019, yang menjalani rehab sebanyak 59 orang. Yang direhab sukarela sebanyak 39 orang. Laki-laki sebanyak 32 orang dan perempuan 7 orang. Sementara hasil tangkapan sebanyak 20. Laki-laki sebanyak 19 dan perempuan 1 orang.
"Untuk barang bukti yang berhasil diamankan selama tahun 2019 ini berupa ekstasi 54 butir dan sabu seberat 31,13 gram," ujarnya.
AKBP Masmini menerangkan, pihaknya akan terus hadir ke berbagai tempat dimana masyarakat banyak berkumpul seperti di Terminal dan tempat keramaian lainnya. Pihaknya melakukan edukasi terhadap siapa saja yang datang.
"Namun apabila ada masyarakat yang dicurigakan akan dilakukan tes urine secara selektif,” tuturnya.
Sementara dari sisi pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, BNNK Badung melakukan advokasi pembangunan berwawasan anti narkoba. Kegiatan ini menyasar 30 Sekolah Dasar di Badung dan 15 Desa Adat se-Badung. Di sekolah, para siswa melalui guru-guru diperkenalkan bahaya narkoba. Sementara di desa adat, dibuatkan perarem dan mendeklarasikan sebagai Desa Bersinar.
“Selain kegiatan tatap muka secara langsung, kami juga melalui media konvensional seperti talkshow, pagelaran seni budaya, dan media massa. Selama 2019 ini kami berhasil menyasar 273.082 masyarakat dari berbagai segmentasi. Dulu masyarakat takut dengan BNN, kini mereka mulai membuka diri,” pungkasnya.
Reporter: bbn/bgl