search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Orang Dengan Skizofrenia Jual Berbagai Kreasi di Denfest 2019
Senin, 30 Desember 2019, 18:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gelaran Denpasar Festival (Denfest) Tahun 2019 memberi ruang berbagai kalangan masyarakat Kota Denpasar untuk menunjukan kreasinya. Mulai dari stand kuliner, agrobisnis, stand kerajinan endek, hingga masyarakat yang tergabung dalam Rumah Berdaya turut andil dalam Denfest tahun 2019.


Kordinator Rumah Berdaya Kota Denpasar, Nyoman Sudiasa mengatakan bahwa Rumah Berdaya merupakan wadah pemberdayaan rehabilitasi psikososial berbasis seni untuk orang dengan skizofrenia (ODS). Pemulihan bagi ODS dilakukan lewat home care dengan mendatangi langsung kediaman ODS, bersosialisasi dengan keluarga, dan memberdayakan dengan kerajinan berbasis seni. Kerajinan yang dihasilkan dari rumah berdaya juga ditampilkan di Denfest 2019.

“Sebanyak 10 orang ODS tercatat melakukan aktivitas di Denfest Tahun 2019, mulai dari persiapan hingga jaga stand,” kata Nyoman Sudiasa.

Tentu kreativitas yang  diberikan menyesuaikan hobi dan kegemaran dari para ODS yang ada. Lewat fasilitas yang diberikan Wali Kota Rai Mantra dan Wakil Walikota Jaya Negara berbagai kreativitas telah mampu diciptakan ODS. Membuat sabun, dupa, t-shirt, tas, celemek, hingga bernyanyi dan berkebun setiap hari dilakukan di Rumah Berdaya.

Dikatakan Sudiasa, pada gelaran Denfest 2019 kali ini rumah berdaya Denpasar menjual beraneka produk hasil produksi anak-anak rumah berdaya. Total terdapat delapan produk yang dijual. Yakni dupa, baju,VCO, bokor dari koran, minyak goreng, paperbag koran, totebag, hingga lukisan bervariasi.

"Ini merupakan hasil kerajinan anak-anak rumah berdaya dalam mengisi hari-hari sehingga mereka bisa terhibur dan terbebas dari penyakitnya," ujarnya.

Menurut Sudiasa, adapun harga produk yang dijajakan bervariasi. Mulai dari Rp 3 ribu hingga Rp. 800 ribu. 

"Kalau produknya bisa laku di pasaran maka anak-anak semakin semangat, kondisi ini baik untuk kesehatan mereka ke depannya," jelasnya. 
 

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami