Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comAkibat Ulah manusia, Bencana Sulit Diprediksi di Era "Antroposen"
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Bumi saat ini masuk ke era "Antroposen". Di era ini, kestabilan alam mulai hilang dan dampaknya juga sulit diprediksi.
"Di era antroposen ini, secara geologis sistem bumi telah berubah drastis yang disebabkan oleh manusia. Hal ini menyebabkan kestabilan alam mulai hilang dan dampaknya sulit diprediksi. Kondisi ini berbeda dengan susunan geologi sebelumnya (era Holocene) dimana sistem bumi saat itu masih stabil sehingga kerja alam masih bisa kita prediksi,"jelas Dosen Hukum Lingkungan UGM, I Gusti Agung Made Wardana Ph.D, kepada beritabali.com, Minggu (5/1/2020).
Agung Wardana menambahkan, contoh sederhana dalam konteks Bali, di masa sebelumnya yakni era "holocene" petani Bali mengembangkan konsep "Kertamasa" dimana siklus tanam tergantung pada kerja alam berdasarkan sasih (bulan). Tapi karena kerja alam saat ini sudah berubah, "Kertamasa" tersebut sudah tidak bisa dipakai lagi sebagai pedoman bercocok tanam bagi petani.
"Cuaca dan sasih sudah jauh bergeser dari era sebelumnya. Makanya banyak petani yang bingung dengan hitung-hitungan sasih dan akhirnya gagal tanam. Makanya di era antroposen ini kita harus beradaptasi dengan ketidakpastian kerja alam,"ujarnya.
Contoh ketidakstabilan alam lainnya di era antroposen, menurut Agung adalah pergeseran musim termasuk kebakaran hutan di Australia.
"Bumi saat ini juga masuk fase Terra Incognita, yakni fase bumi yang belum kita ketahui akan kemana bumi ini bergerak,"ujarnya.
Menurut Wikipedia, Antroposen adalah kala yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem Bumi. Istilah ini sudah digunakan oleh ilmuwan Soviet sejak awal 1960-an untuk menyebut Kuarter, periode geologi terkini.
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
