search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Wanita Rela Bayar Operasi Rp50 Juta Agar Dianggap Masih Perawan
Senin, 13 Januari 2020, 13:05 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ratusan wanita di Inggris rela mengeluarkan biaya sebesar 3.000 pounsterling atau sekitar Rp53,5 juta untuk menjalani operasi hymenoplasty agar menunjukkan bahwa dirinya masih perawan di malam pertama pernikahan.

[pilihan-redaksi]
Melansir Daily Star, Senin (13/1/2020), seperti dikutip dari Suara.com, industri 'keperawanan' berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan. Hal itu berkaitan dengan tuntutan bahwa perempuan tidak boleh berhubungan seks sebelum menikah. Mereka seolah harus terbukti perawan di malam pertama.

Banyak perempuan datang Inggris untuk operasi hymenoplasty. Prosedur ini membuat mereka seolah memiliki selaput dara yang belum rusak, mengingat bagian itu biasanya jadi patokan tanda keperawanan.

Menurut penyelidikan Sunday Times, ada 22 klinik swasta yang menawarkan hymenoplasty. Menariknya, sebagian besar berada di London.

Tak ada informasi resmi mengenai besar biaya operasi keperawanan. Namun, angkanya diyakini bisa mencapai 3.000 poundsterling atau sekitar Rp53,5 juta.

Walau banyak peminatnya, hymenoplasty mendapat tentangan dari banyak pihak pula. Dr.Leila Frodsham dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan upaya perbaikan selaput dara mengabadikan mitos berbahaya tentang keperawanan.

"Saya pikir orang akan terkejut mengetahui hal seperti ini terjadi," kata dia.

"Ada banyak orang menghasilkan banyak uang dari wanita yang sangat rentan," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur MAS Gynecology, Mohammad Masood, mengatakan permintaan prosedur terkait di klinik Harley Street miliknya telah meningkat hingga empat kali lipat sejak 2014.

"Beberapa gadis mengalami situasi di mana jika mereka tidak berdarah, ada stigma tertentu dan keyakinan bahwa tidak mungkin pernikahan akan bertahan," kata Masood kepada The Sun, masih dilansir dari Daily Star.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami