Elvindo Minta Maaf Soal Veda Jadi Nama Motor
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) melakukan pertemuan dengan pimpinan dari Elvindo di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara (16/01/2020).
[pilihan-redaksi]
Bersama Forum Alumni KMHDI dan Anggota DPR RI, PP KMHDI melakukan pertemuan langsung terkait tindak lanjut dari layangan protes yang dilakukan KMHDI kepada Elvindo yang membuat kegaduhan masyarakat Hindu di media sosial karena penggunaan nama Veda pada produk Motor Listrik mereka.
Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba mengatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk fungsi controlling system KMHDI dalam bidang Agama sekaligus memberi Edukasi untuk lebih berhati-hati dalam mengutip suatu hal agar tidak memunculkan permasalahan yang berujung konflik.
“Kami (KMHDI) berpandangan ini sebagai bentuk fungsi controlling system KMHDI dalam bidang Dharma Agama, paling tidak permasalahan ini bisa memberi Edukasi bagi masyarakat ke depanya untuk lebih berhati-hati dalam mengutip sesuatu hal agar tidak memunculkan konflik,” tutur Andre Nuaba.
Presiden Direktur Elvindo Hengky Wijaya mengatakan Pihak Elvindo menyambut baik pertemuan ini, mereka sangat berterimakasih kepada KMHDI karena sudah mengingatkan sejak dini sebelum produk mereka di Launching sehingga dapat di perbaiki dan tidak menimbulkan kerugian besar.
"Kami sangat mendengar masukan masyarakat, dari sini kita belajar juga untuk lebih berhati-hati dan harus ada tim ahli agar tidak ada kesalahan lagi," ujar Hengki.
Elvindo menyampaikan permohonan maaf atas ketidaktahuannya tersebut yang mengira Veda dan Weda itu berbeda. Karena tujuan awal penggunaan nama tersebut ingin mengangkat budaya Indonesia dan mempopulerkan kembali tokoh-tokoh pewayangan yang ada.
Pada pertemaun yang berlangsung satu jam tersebut, pihak Elvindo juga menyampaikan langsung bahwa tidak akan menggunakan kata Veda lagi dalam produk komersial mereka. Menanggapi hal itu, KMHDI menerima pengakuan salah dari pihak Elvindo karena keterbatasan pengetahuan yang hanya diperolehnya melalui Internet. Menurutnya musyawarah adalah jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada.
“Kami sudah menerima pengakuan salah atau keliru dari pihak Elvindo, karena sejatinya musyawarahlah jalan terbaik dalam menyelesaikan masalah,” tutup Andre Nuaba.
Reporter: bbn/rls