search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Empat Tahun Swastika Bali Tetap Fokus Ngardi Bali Shanti Lan Jagadhita
Jumat, 7 Februari 2020, 22:45 WITA Follow
image

HUT Swastika Bali ke-4 di Penggak Men Mersi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bertempat di Penggak Men Mersi Denpasar, Swastika Bali, sebuah organisasi alumni pelajar dan mahasiswa Bali di Surabaya menggelar perayaan ulang tahun yang ke-4 dengan sederhana dan penuh keakraban, Jumat (7/2).

Organisasi kemasyarakatan yang dideklarasikan tanggal 7 Februari 2016 di Pura Besakih ini telah banyak berkiprah di Bali, baik di bidang sumber daya manusia, sosial, politik dan pariwisata.

Ketua Umum Swastika Bali, Drs I Wayan Bagiarta Negara Apt MM, dalam sambutannya mengatakan bahwa Swastika Bai yang anggotanya kaum intelektual diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikirannya untuk Ngardi Bali Shanti Lan Jagadhita.

"Swastika Bali yang anggotanya orang-orang Bali lulusan surabaya, bersama dengan orang-orang Bali yang ada di Bali bersama-sama menuju tujuan yang sama yaitu Bali Shanti," jelas Bagiarta yang juga Bendesa adat Gadungan.

Lebih lanjut Bagiarta Negara menyampaikan, dalam sumbangsih pemikiran Swastika Bali telah beberapa kali menggelar sarasehan dan seminar seperti "Reaktualisasi Mental Dasar Manusia Bali Menghadapi Tantangan Masa Depan menuju Bali Shanti dan Jagaditha", "Politik Pembangunan Bali Menuju Bali Shanti dan Jagadhita", “Membedah Keterwakilan Dewan Perwakilan Daerah Bali” dan Seminar terkait desa wisata.

“Dalam bidang pariwisata, kami telah berhasil mengusulkan agar Desa Gunungsalak Tabanan ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Bupati Tabanan, dan program ini akan terus kami kembangkan hingga terwujudnya revitalisasi perekonomian di desa,” jelas Bagiarta yang pensiunan BPOM Bali.

Di akhir sambutannya, Bagiarta juga menyampaikan peran Swastika Bali dalam membangkitkan perekonomian kerakyatan dilakukan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Legalitas Arak Bali.

“Kita tahu bahwa arak adalah sesuatu yang berkembang, beredar serta diproduksi oleh rakyat yang merupakan local genius, tinggal distandarisasi dengan membuat cara produksi yang baik dan benar sehingga kualitasnya terjamin dan ini adalah bentuk dukungan kami pada ekonomi kerakyatan,” ujar Bagiarta.

Acara syukuran ulang tahun juga dihadiri oleh Penglingsir Puri Agung Kesiman Anak Agung Ngurah Kusuma Wardhana dan puluhan anggota Swastika Bali. Secara simbolik, Ketua Umum Swastika Bali menyerahkan potongan tumpeng kepada Penglingsir Puri Agung Kesiman. Dalam sambutannya, Penglingsir Puti Kesiman menyampaikan kegembiraannya atas keberadaan Swastika Bali yang memiliki tujuan yang sama dengan puri yaitu Ngardi Bali Shanti Lan Jagadhita.

“Saya menyambut baik keberadaan organisasi yang penuh dengan kaum intelektual ini, sebagai bentuk dukungan, Penggak Men Mersi ini bisa dipakai untuk segala kegiatan serta tetap fokus Ngardi Bali Shanti Lan Jagadhita,” pungkas Turah Kusuma Wardhana.

Reporter: bbn/gus



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami