search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ngaben Massal di Sengkongo Gunung Pengsong, Gubernur Zul: Momen Rayakan Syukur Atas Kehidupan
Rabu, 26 Februari 2020, 21:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Upacara Pitra Yadnya berupa Ngaben bersama atau massal dilaksanakan di Setra Sengkongo  Banjar Sida Karya, Gunung  Pengsong, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (26/2) pukul 13.00 WITA. 

[pilihan-redaksi]
Sebanyak 64 Sawa, terdiri dari 26 Sawa dan 39 Ngelungah mengikuti ngaben massal, yang dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr H Zulkiflimansyah, beserta istri, Hajah Niken Saptarini Widyawati Zulkiflimansyah. 
Kegiatan ngaben massal diselenggarakan oleh panitia Ashram Yastami dan Banjar Sida Karya Sengkongo. Dihadiri oleh Ketua Parisada Hindu Dharma NTB, Camat Labuapi, Kepala Desa Kuranji, serta para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Gubernur Zul menyampaikan kebahagiaannya diundang dalam acara ngaben massal ini. Bahwa dulu sebelum dirinya menjadi gubernur, menghadiri acara adat seperti ngaben ini, kerap dilakukannya. 

"Saya senang sekali bisa hadir bersama semeton Hindu di sini. Karena terus terang, dulu sebelum menjadi gubernur kami punya banyak kesempatan mengunjungi tokoh adat, agama dan masyarakat di NTB ini. Dan masyarakat sangat menyambut baik," kata Gubernur Zul, yang berkomitmen akan terus melanjutkan hal-hal baik tersebut.

Bagi Gubernur NTB asal Sumbawa ini, filosofi Ngaben memiliki makna sangat mendalam. Bahwa setiap manusia yang hidup, senantiasa diingatkan dengan kematian.

"Merayakan momen seperti ini adalah untuk merayakan rasa syukur kita atas kehidupan. Mudah-mudahan kita yang masih hidup dapat senantiasa mengingatkan kematian," ucap Gubernur. 

Di acara ngaben massal ini, pihaknya berharap ke depannya dapat terus bersilahturahmi dan hadir pada kegiatan-kegiatan lainnya. 

Sebelumnya, Dewa Nyoman Mayuradana Ketua Panitia upacara Pitra Yadnya Ngelungah dan ngaben massal menyampaikan, bahwa rangkaian kegiatan telah dilaksanakan sejak tanggal 11 Februari 2020 lalu. Dimulai dari penggalian Sawa atau jenasah sebanyak 12 orang. Untuk dilakukan pembakaran, lanjut nganyutin atau abunya dilarung ke pantai.

"Kemudian Rabu tanggal 26 Februari hari ini, merupakan puncak acara ngaben bersama," jelasnya. 

Ashram Yastami sebagai panitia diketahui telah melaksanakan pengabenan bersama sejak tahun 2016. Dan kali ini merupakan kali keempat ngaben massal dilaksanakan.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami