search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Definisi Status Pandemi Wabah Virus Corona Menurut WHO
Kamis, 12 Maret 2020, 17:20 WITA Follow
image

bbn/who

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Wabah virus corona telah diberi label pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), namun apa yang dimaksudkan dengan pandemi dan bagaimana deskripsi suatu penyakit atau virus disebut pandemi?

[pilihan-redaksi]
Dikutip dari bbc.com, Pandemi menggambarkan suatu penyakit yang menyebar di antara orang-orang di banyak negara di dunia pada saat yang bersamaan.

Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya sekarang menggunakan istilah itu karena kekhawatiran mendalam atas tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan untuk mengatasi virus tersebut.

Lbih lanjut, istilah pandemi digunakannya untuk penyakit menular dimana penyebarannya dari orang ke orang secara signifikan dan berkelanjutan di berbagai negara.


WHO mencatat Pandemi terakhir kali terjadi pada 2009 dengan flu babi, yang menurut para ahli membunuh ratusan ribu orang.

Pandemi lebih mungkin terjadi jika virus itu baru, dapat menulari orang dengan mudah dan dapat menyebar dari orang ke orang dengan cara yang efisien dan berkelanjutan. Dan, nampaknya virus corona masuk dalam semua kategori tersebut.
Tanpa vaksin atau perawatan yang dapat mencegahnya, penyebarannya dinilai sangat vital.

Dr Tedros menjelaskan istilah pandemi digunakan saat ini mengingat konteks saat akhir Februari bahwa potensi pandemi itu terlihat saat pnyebarannya secara global menjadi tidak terkendali, dimana saat ini tercatat 118.000 kasus di 114 negara.

Meski demikian, mengubah istilah tidak mengubah apa pun tentang bagaimana virus berperilaku, tetapi WHO berharap itu akan mengubah cara negara menangani itu.

Dr Tedros juga mengatakan beberapa negara berjuang dengan kekurangan kapasitas, kekurangan sumber daya dan kurangnya niat untuk mengatasi hal tersebut.

Dia menambahkan bahwa WHO meminta semua negara untuk mengaktifkan dan meningkatkan mekanisme tanggap darurat berkomunikasi dengan orang-orang tentang risiko dan bagaimana mereka dapat melindungi diri mereka sendiri, menemukan, mengklasifikasi, menguji dan mengobati setiap kasus Covid-19 serta melacak setiap orang yang kontak.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami