search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hari Ini Asteroid Raksasa Dekati Bumi, Bagaimana Cara Melihatnya?
Rabu, 29 April 2020, 12:40 WITA Follow
image

bbn/shutterstock

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Asteroid 1998 OR2 atau 52768 berdiameter sekitar 1,8 kilometer hingga 4,1 kilometer akan mendekati Bumi pada hari ini, Rabu (29/4/2020). 

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan asteroid-asteroid tersebut tak dapat diamati oleh masyarakat awam yang tak memiliki teleskop besar.

"Asteroid-asteroid tersebut saat ini belum bisa diamati, kecuali pakai teleskop yang besar, seperti ATLAS," kata Koordinator Diseminasi Pusat Sains Antariksa LAPAN Bandung, Emanuel Sungging Mumpuni saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (29/4).

Namun, Anda bisa melihat siaran langsung asteroid melalui virtual teleskop dari Roma  di YouTube (https://www.youtube.com/watch?v=JmR4-dmCoqI&feature=youtu.be). Siaran langsung akan dimulai pada 30 April pukul 1.30 WIB.

Jarak terdekat asteroid ini dengan Bumi bakal terjadi pada 29 April 2020. Saat itu, jarak asteroid itu dengan Bumi adalah 6,4 juta km.

Peneliti LAPAN,  peneliti LAPAN, Rhorom Priyatikanto mengatakan asteroid 1998 OR2 akan tampak relatif terang dengan skala terang sekitar 11 magnitudo.

Pada pukul 19.00 WIB, asteroid akan akan berada di dekat rasi Hydra yang berada di arah timur pada ketinggian sekitar 60 derajat.

"Untuk mengamatinya, diperlukan teleskop berdiameter lebih dari 5 cm. Perlu kejelian untuk mengarahkan teleskop ke arah yang tepat karena asteroid ini tidak tampak langsung dengan mata bugil," ujar Rhorom.

"Saat tengah malam, asteroid ini berada pada koordinat langit : Asensiorekta 10jam 49menit dan Deklinasi -24,4derajat," lanjutnya.

Asteroid ini tak akan menabrak Bumi karena berjarak sangat jauh dari Bumi. Benda langit seperti ini memiliki kesempatan menghantam Bumi dengan perbandingan 1:50 ribu setiap 100 tahun.

"Jarak minimum orbit atau lintasan asteroid 1998 OR2 dan orbit Bumi adalah 6,4 juta km atau 16,4 kali jarak Bumi-Bulan," kata Rhorom.

Sebelumnya, NASA Solar System Ambassador, Eddie Irizarry mengatakan ada sejumlah cara untuk mengamati 1998 OR2.

Jika tak memiliki teleskop, orang-orang bisa memanfaatkan Proyek Teleskop Virtual yang berbasis di Roma karena menyiarkan secara streaming fenomena itu sejak 28 April 2020. Jika kesempatan ini terlewat, Irizarry mengatakan asteroid seukuran kota kecil akan kembali melintasi bumi pada 2079.

Sumber: CNNIndonesia.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami