search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
WHO Sebut Virus Corona Tidak Akan Hilang dan Jadi Endemik, Apa Artinya?
Kamis, 14 Mei 2020, 14:10 WITA Follow
image

bbn/shutterstock

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus Corona Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang dan menjadi endemik. Untuk itu, masyarakat diminta tidak terlalu berharap dan memprediksi kapan pandemi virus Corona akan berakhir.

 

[pilihan-redaksi]
"Penting untuk memeringatkan ini, virus ini (corona) dapat menjadi virus endemik lain di masyarakat dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Dr. Ryan pada konferensi pers virtual dari Jenewa.


"HIV belum hilang, tetapi kita telah yakin dengan virus ini," tambahnya.


Lalu, apa yang dimaksud dengan endemik? Dalam ilmu epidemiologi medis, penyakit endemik adalah penyakit yang terjadi di suatu daerah tanpa pengaruh dari luar. Suatu penyakit disebut sebagai endemik bila infeksi terjadi dalam satu daerah terus-menerus, tidak lenyap namun juga tidak mengalami penambahan penderita dalam jumlah besar.


Salah satu contoh penyakit endemik adalah HIV dan AIDS, yang kerap diasosiasikan sebagai penyakit khas daerah Afrika. Sementara di Indonesia, penyakit endemik antara lain adalah demam berdarah, malaria, dan penyakit kaki gajah atau filariasis. Ketiga penyakit ini masih terdeteksi di Indonesia setiap tahunnya. Endemik berbeda dengan pandemi, yang berarti penyakit menyebar ke banyak negara tanpa terkendali.


Menyadur dari The Conversation, Asisten Profesor Epidemiologi Universitas Texas A&M, Rebecca S.B. Fischer , menjelaskan pada dasarnya, ketika sebuah penyakit epidemi menyebar ke beberapa negara, ia sudah dianggap sebagai pandemi. Virus Corona Covid-19 dari Wuhan termasuk pandemi karena sudah menyerang lebih dari 212 negara, dengan sekitar 300 ribu orang meninggal dunia.


Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan masih mungkin untuk mengendalikan virus dengan banyak upaya.


"Semua ada di tangan kita, itu (virus corona) menjadi masalah semua orang dan kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemi ini," kata Tedros.


Ahli epidemiologi WHO, Maria van Kerkhove juga mengatakan bahwa masih perlu waktu untuk benar-benar keluar dari pandemi.


"Kita perlu masuk ke dalam pola pikir bahwa perlu waktu untuk keluar dari pandemi ini," kata van Kerkhove.

Sumber: Suara.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami