Kejadian "Menteri yang Tertukar" Warnai Kunker Wishnutama di Bali
bbn/suara.com
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Ada kejadian yang menarik saat Menparekraf Wishnutama Kusubandio Rabu (17/6/2020) kemarin melakukan pemantauan kesiapan sejumlah destinasi wisata di Bali. Di tengah kunjungannya ada kejadian tak terduga yang sempat diunggah di akun Instagramnya.
[pilihan-redaksi]
Kejadian tak terduga saat mantan bos salah satu televisi swasta tersebut melakukan sidak di Desa Guwang, Sukawati. Seperti video yang diunggah di akun Instagramnya, tampak seorang warga yang menghampiri untuk menyambut sang menteri ternyata salah orang.
Dalam video tersebut, seorang warga tersebut tampak menghampiri salah satu pejabat yang mengenakan baju batik yang diketahui merupakan Dirut ITDC, Abdulbar Mansoer. Sosok berbaju batik yang dianggapnya sang menteri tersebut pun langsung disambut.
Tak berapa lama, pria berkemeja batik itu kemudian memberi kode bahwa pak menteri yang sesungguhnya ada di samping yang mengenakan kemeja coklat. Menyadari salah orang, warga tersebut dengan spontan meminta maaf kemudian segera menyambut menteri yang sesungguhnya.
"Selamat siang bapak menteri terima kasih telah mengunjungi desa kami. Ohh mohon maaf sory bos sory bos, mohon maaf bapak menteri," ucapnya disambut tawa termasuk dari Menteri Wishnutama.
Kejadian "menteri yang tertukar" itupun juga disambut tawa oleh para netizen. Termasuk dari Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibjo.
"Kaya judul sinetron," ucapnya disertai emoticon tertawa ngakak.
"Aku ngga tau harus tertawa atau panas dingin...tapi salut mas mentrinya bener-bener santai," ujar @erick.herlangga.
"Hahahahahahak," komentar @nandapersada.
"Ya Allah buat FTV Bagus nih pak. Mentri yang tertukar ya pak," kata @nnsaf_.
"Maaf ngakak dikit paak," kata @viviandwbasuki.
"Tag line nya keren (Menteri yang tertukar)..Selamat bekerja pak Menteri," ujar @rianariadi_rian.
"Kek judul sinetron mas tama...yang sabar ya bos," kata @agusitohang.
Dalam kunjungannya ke Bali, Wishnutama meminta agar para pelaku pariwisata untuk tak buru-buru dalam membuka destinasi. Kesiapan semua pihak harus dipastikan terutama terkait pemberlakuan protokol kesehatan. Sebab, sektor pariwisata sangat bergantung dengan kepercayaan wisatawan terhadap rasa aman dan nyaman.
Reporter: bbn/net
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
