search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Siasati Pandemi, Direktur Hotel Ini Jualan Kue
Rabu, 24 Juni 2020, 13:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pandemi Covid-19 merubah segalanya. Bahkan sektor pariwisata di Bali yang menjadi tumpuan perekonomian luluh lantah dikoyaknya hingga menimbulkan dampak kekosongan hunian kamar hotel, villa. 


[pilihan-redaksi]
Konsekuensinya manajemen, selain merumahkan bisa jadi mem-PHK karyawan. Lantas bagaimana nasib tenaga pariwisata kemudian? Banyak yang bertahan dengan kreativitas masing-masing dari mulai beralih profesi menjadi pedagang, petani, bahkan pembuat roti atau kue. Seperti yang dilakoni oleh Ariyadnya Dewi yang sementara ini memutuskan untuk memilih kebijakan "Unpaid Leave" atau libur tanpa dibayar oleh pihak hotel.


"Awal mula dampak corona di hotel tempat saya bekerja sudah mulai terasa di bulan Februari dengan banyaknya cancellation dari tamu asing. Terjadinya pemotongan upah dan jam kerja dimulai di bulan April, Mei secara bertahap untuk persentase pemotongannya," ungkap ibu dari 2 anak ini sebelum kemudian memutuskan untuk mengambil opsi 'unpaid leave' penuh dengan berbagai pertimbangan dengan orang-orang terdekat.  


Akhirnya keputusan diambil untuk melanjutkan usaha yang pernah dijalaninya beberapa tahun lalu yakni membuat kue dengan mempertimbangkan jarak tempuh jauh rumah dan tempat kerja yang sepanjang 79 KM pulang pergi, biaya transport, dan juga kesehatan pikiran dan tubuh. Terlebih dalam situasi sekarang imun tubuh sangat berperan.


"Sebenarnya usaha ini sudah saya jalani dari beberapa tahun lalu tapi karena kesibukan di tempat kerja akhirnya vakum. Kalaupun ada pemesanan hanya untuk orang terdekat yang sudah familiar dengan produk buatan saya dan mengikuti waktu saya," jelas wanita yang akrab dipanggil Dewi ini. 

Sejak itulah, ia bulatkan tekad untuk menumbuhkan kembali keinginan untuk fokus dan menjejakkan kaki di usaha dengan skill yang dimiliki demi bertahan saat pandemi. Waktu yang ada selama di rumah saat diliburkan ini, digunakannya untuk kembali mencoba resep-resep dari kursus yang pernah diikuti dan berinovasi dengan produk lainnya.

Lantas muncul nama brand "Dagang Jaje" yang tercipta dari diskusi dengan rekan kerja dimana sederhanya nama itu sudah akrab di telinga orang Bali kalau penjual kue disebut 'dagang jaje'. 

 

"Konsepnya adalah menyediakan kue dan minuman untuk snack. Pengambilan nama supaya gampang diingat karena orang Bali kalau beli kue selalu bilang di dagang jaje. Produknya lebih ke cake, donat, dan kue-kue ulang tahun," bebernya.


Dewi yang sebelumnya bekerja sebagai Direktur Pendapatan di salah satu hotel di kawasan Uluwatu ini mempunyai kiat untuk memasarkan produk. Dari mulai teman ke teman sampai ke media sosial. Ia mengakui jika ingin dikenal lebih luas perlu strategi pemasaran yang lebih banyak baik itu dari pembenahan akun sosmed, online marketing, sponsored ads, dan platform market place. Kendati banyak bermunculan produk yang sama dengan harga yang lebih murah, ia berkomitmen untuk menjaga kualitas dari bahan-bahan dan juga kebersihan.  


"Sistemnya masih Pre Order/PO karena pengerjaan sendiri. Untuk tipe donat mampu max 80 pcs per PO. Cake loyang seperti marmer cake bisa 10 - 15 loyang," sebutnya soal pembuatan kue rata-rata per harinya dengan rincian pelanggan yang terbanyak dari area Denpasar dan Badung (Jimbaran, Pecatu) berusia rata-rata di atas 21 tahun.


Ketika ditanya apakah mau serius bergelut usaha terus kedepannya, Dewi mempertimbangkannya namun karena saat ini status pekerjaan di hotel juga belum dikonfirmasi ia berprinsip sambil menunggu.


"Maunya sih berhenti, tapi belum bisa saya konfirmasi karena belum ada resmi ke pihak hotel. Dan juga kebijakan hotel di bulan Juli ini belum diketahui. Semua masih grey area dalam hal ini," ungkapnya.

 


Ia berharap selama bertahan di tengah pandemi covid-19 ini kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mengikuti aturan pemerintah dan semoga masa sulit ini segera berlalu, kembali ke normal. 


"Saling membantu, dan janganlah mencari keuntungan sepihak. Semoga Bali segera bangkit dan semeton Bali tetap semangat dan survive," pungkasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami