search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dialog Dini Hari: Musik Adalah Terapi di Masa Pandemi
Minggu, 5 Juli 2020, 14:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dadang SH Pranoto, vokalis band Dialog Dini Hari menyebut musik adalah terapi di saat pandemi. Ini disampaikannya saat Antida Music Production berkolaborasi dengan estmovie menggelar acara pertunjukkan musik online melalui live streaming yang menampilkan Dialog Dini Hari di episode perdananya. 
 

[pilihan-redaksi]
Musik adalah healing. Pada situasi seperti ini tidak saja harus sehat secara jasmani tapi mental juga harus sehat. Musik adalah sebuah terapi yang dapat membantu untuk rileks di masa-masa yang penuh kekhwatiran dan kecemasan. Melalui musik yang kami ciptakan ini, kami ingin menghibur mereka yang tetap di rumah saja,“ jelas .
 


Gelar konser online ini akan ditayangkan melalui Kanal Youtube Dialog Dini Hari pada Sabtu (4/7) (kemarin) pukul 20.00 WITA.
 
Pandemi Covid-19 memaksa seluruh sektor berpikir lebih kreatif, termasuk dunia seni dan musik. Berbagai kegiatan pertunjukan, konser, dan festival harus dibatalkan dan ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. 


Dalam situasi seperti ini, orang-orang dituntut untuk mampu beradaptasi dan merangkul “kenormalan baru”.
 
Sektor kesenian menjadi salah satu yang tidak boleh luput dari perhatian kita. Di samping sektor kesehatan yang tentunya merupakan prioritas utama saat ini, sektor kesenian seperti musik juga dapat berperan memberikan hiburan kepada masyarakat. Bagaimanapun juga manusia perlu hiburan ditengah situasi penuh tekanan seperti sekarang.
 

Dalam pertunjukan online yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 50 menit, Dialog Dini Hari yang terdiri dari Dadang SH Pranoto (vokal dan gitar), Brozio Orah (bass), dan Deny Surya (drum) akan membawakan delapan lagu yang melantunkan melodi blues, folk dan ballad. Lagu-lagu yang akan mereka bawakan di antaranya Pralaya, Pelangi, Pohon Tua, Cahaya Perkasa, Hyena, Lengkung Langit dan dua lagu yang belum lama ini dirilis, yaitu Garis Depan dan Kulminasi II. 


Sederetan lagu tersebut diharapkan dapat menghibur hati penonton yang tetap di rumah saja.
 
Kreativitas tidak berbatas. Krisis akan memacu untuk lebih intens berkreasi. Antida Music Productions selalu berupaya menjembatani dan menjadi wadah atau ruang berkreasi bagi para musisi.
 

“Kita tetap bisa berkarya dengan menggunakan teknologi yang ada. Walau diselenggarakan melalui online, kita akan tetap menggarap pertunjukan musik ini dengan profesional tanpa mengurangi konteks sebuah pertunjukan. Baik dari tata panggung, setting sound serta lighting yang optimal. Yang membedakan hanya penonton yang tidak hadir secara langsung di acara. Penonton bisa menikmati pertunjukan musik ini dari rumah melalui layar komputer, laptop, maupun ponsel,“ ujar Anom Darsana selaku pendiri dari Antida Music Productions.
 
 

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami