Taman Prakerti Bhuana Beng Kantongi Sertifikat Protokol Kesehatan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Taman Prakerti Bhuana (TPB) di Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar mendapatkan sertifikat ‘Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Usaha Pariwisata’ dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, Kamis (16/7).
[pilihan-redaksi]
Sertifikat ini langsung ditandatangani di tempat oleh Kadispar, Anak Agung Gede Putrawan kemudian diserahkan pada pemilik TPB Ida Bagus Aji Mangku Adi Supartha. Kadispar AA Gede Putrawan mengatakan, TPB telah layak dikatakan memenuhi protokol kesehatan. Dikatakan, ada 3 tahapan yang harus dilakukan pelaku wisata jika ingin diverifikasi.
Pertama, membuka website Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, kedua mengirimkan email 'cek list' apa saja yang harus dilakukan di tempat wisata, ketiga mengirimkan permohonan verifikasi.
“Intinya kami sepakati bahwa pelaku usaha wisata harus melakukan self assesment, yakni mengecek sendiri apa yang harus dilakukan. Dokumen yang terkirim itu kami cek, baru kemudian kami turun ke lokasi guna memastikan,” jelas mantan Camat Sukawati ini.
Nah, untuk TPB diakui telah memenuhi persyaratan sehingga diganjar sertifikat. “Dispar hadir disini, karena tempat ini cukup potensial dikunjungi banyak orang, termasuk wisatawan asing. Inilah perlu direspon supaya pengelola merasa aman dan nyaman, begitu pula pengunjung,” jelasnya.
Sementara itu, Pemilik atau Owner Taman Prakerti Bhuana, Ida Bagus Aji mangku Adi Supartha mengatakan telah kembali dibuka untuk umum sejak Kamis (9/7) lalu. Bersamaan dengan dibukanya tatanan kehidupan era baru di Bali. Sejak dibuka kembali, sedikitnya 30 pasang calon pengantin telah melakukan pendaftaran.
“Baru sepekan ini, sudah ada sekitar 30 pasang calon pengantin yang ingin melaksanakan pawiwahan di TPB,” ungkapnya.
Diakui, dalam situasi sekarang pihaknya memperketat pelaksanaan upakara manusa yadnya di TPB. Terutama protokol kesehatannya. “Kita sudah bersiap sejak Maret. Dengan menempatkan wastafel di beberapa titik. Penyemprotan disinfektan rutin setiap 4 jam, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan protokol kesehatan,” jelasnya.
Pihaknya pun tegas memulangkan pengunjung jika kedapatan suhu tubuhnya diatas 37,7 derajat Celsius. Dijelaskannya, jenis upacara yang sementara bisa dilakukan yakni pawiwahan, mebayuh oton, telubulanin dalam skala kecil. “Untuk upacara massal kami masih tunda. Mudah-mudahan Desember sudah benar-benar new normal, sehingga akan kita buka upacara massal. Karena peminatnya sudah sangat banyak,” ungkapnya.
Dalam rangka memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan ini, TPB mengajukan permohonan verifikasi pada Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. Terutama berkaitan dengan adanya prosesi pawiwahan antara warga negara asing (WNA) dengan warga lokal Bali.
“Memang di TPB, sering ada wedding bule dengan lokal Bali,” jelasnya. Selain pengunjung, protokol kesehatan yang ketat juga berlaku untuk seluruh pegawai TPB. “Semua pegawai dan tamu mengikuti protokol kesehatan. Jumlah kita batasi, hanya 25 orang yang masuk sekali sesi,” ungkapnya.
Ditambahkan Gus Aji Mangku, selain kesiapan sekala, TPB juga melakukan upaya niskala. Yakni pada rahina Purnama, 5 Juli 2020 lalu dengan digelar Homa Pengenduh Jagat.
“Api Homa masih menyala sampai tanggal 16 Agustus 2020 nanti. Dengan harapan, semakin banyak pasien Covid-19 yang sembuh, masyarakat sadar tidak mengabaikan protokol kesehatan. Nunas icang jagat sami,” jelasnya.
Reporter: bbn/gnr