Koster Minta Bali Bebas dari Tengkulak yang Merugikan Petani
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Gubernur Bali Wayan Koster mengajak Bupati Jembrana pada khususnya, dan Bupati/Walikota se-Bali agar memperhatikan nasib petani dengan memberikan kepastian harga dan menyediakan pasarnya.
[pilihan-redaksi]
"Sekaranglah momentum yang tepat menyeimbangkan sektor Pertanian Bali, Pariwisata dengan Industri Branding Bali. Caranya kita tangani lebih serius dan lebih terarah, hasil produksi gabah yang sebelumnya diambil oleh tengkulak, harus dikendalikan sekarang," cetusnya seraya mengatakan di Jembrana masih ada tengkulak yang mengambil gabah, Kamis (20/8) di Jembrana.
Sehingga hal ini jangan lagi terjadi dan harus berpikir progresif, dengan tidak menjual gabah ketempat lain atau ke luar, karena setelah menjadi beras, mereka kembali menjualnya ke Bali. Padahal, kita di Bali memiliki potensi untuk memproduksi gabah itu menjadi beras, dan kalau ini serius kita lakukan, maka masyarakat Bali tidak akan kehilangan pekerjaan dan kehilangan ekonomi.
Sebagai penutup, Koster menegaskan kita wajib memberikan untung kepada petani, jangan merugikan petani. Untuk mewujudkannya, penanganan bantuan petani ini kita bantu di hilir pada tahun 2021. Sebelum menunggu tahun 2021, Gubernur Bali, Wayan Koster telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 15036 Tahun 2020 tentang Pasar Gotong Royong Krama Bali.
Hal ini sebagai upaya terobosan untuk mengatasi kendala pemasaran yang dihadapi petani, nelayan, perajin, dan pelaku usaha mikro kecil & menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19.
Reporter: Humas Bali