search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
3 Kali Selundupkan Sabu, Rano Dikendalikan Napi Lapas Kerobokan
Senin, 24 Agustus 2020, 21:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sementara dari hasil koordinasi pihak Otoritas Bandara Ngurah Rai Bali dengan pihak BC Batam dan Avsec Bandara Hang Nadim Batam terungkap, Rano dikendalikan oleh seorang napi Lapas Kerobokan bernama Kadek Joko. 

Pria sudah beristri ini diduga tergiur oleh upah besar puluhan juta bila sukses meloloskan sabu ke Batam. Bahkan Rano mengaku sudah ketiga kali menyelundupan sabu dari Pekanbaru Riau. 

Pria dikenal pendiam dan polos sudah lama terjerembab dalam jaringan kurir narkoba Pekanbaru Riau-Bali-Batam. Sementara sabu seberat 3.9 kg itu dalam pengakuannya milik seorang napi narkoba Lapas Kerobokan bernama Kadek Joko. 

"Pengakuanya Rano selalu berkomunikasi dengan Kadek Joko melalui via telpon. Kadek joko ini napi narkoba Lapas Kerobokan," bisik sumber, Senin (24/8/2020). 

Tergiur upah besar, Rano mengaku sanggup membawa sabu tersebut melalui orderan Pekanbaru Riau ke Bali. Orderan pertama jatuh pada Bulan Januari awal 2020. Ia sukses membawa sekitar 1,5 kilogram sabu. Selanjutnya, Rano terbang ke Pekanbaru karena upah yang dijanjikan sebesar Rp 25 juta. 

Setibanya di sana, sabu diambil di sebuah hotel dan bertemu dengan pria bernama Burhan yang ditemuinya di kawasan Sukajadi, Pekanbaru. Karena memiliki kartu bandara membuat Rano bebas dengan mudah keluar masuk bandara tanpa harus diperiksa. 

Orderan kedua terjadi pada pertengahan bulan Februari 2020. Ia diiming-imingi upah Rp 40 juta dengan membawa sabu sebanyak 3 kg. Ia kemudian terbang ke Pekanbaru dan kembali bertemu dengan Burhan yang belakangan diketahui anak buah Kadek Joko. 

"Dia bertemu di tempat hiburan malam di Pekanbaru. Disana dia kenal dengan seorang pemandu lagu bernama Maulidia asal Malang, Jatim. Mereka ini sudah menjalin asmara," ungkap sumber lagi. 

Karena jumlah sabu yang dibawa cukup banyak 3 kg, Rano mengajak Maulidia. Orderan kedua ini pun lolos dan mereka sukses membawa 3 kg sabu ke Bali. Pasangan kekasih ini membagi rata upah Rp 40 juta tersebut. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami