search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelajar Dominasi Kasus Kecelakaan di Bali, Polisi Salahkan Orang Tua
Rabu, 23 September 2020, 21:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Direktur Lalu Lintas Polda Bali Kombes Pol Indra SIK mengatakan kecelakaan lalu lintas di Bali cukup tinggi dan didominasi usia produktif dari kalangan pelajar. Tingginya kecelakaan ini akibat faktor kelalaian orang tua memberikan sepeda motor yang seharusnya tidak boleh dilakukan. 

Kombes Indra menerangkan, dilihat dari angka kecelakaan di usia produktif sangat mendominasi, yakni usia 16 tahun sampai 30 tahun. Namun, di usia 16 tahun yang tergolong masih di bawah umur ini, masih ada juga usia di bawah itu sudah diberikan orang tuanya naik kendaraan. 

"Pihak orang tua jangan bangga berikan motor ke anaknya. Jangan bangga anak kita sudah bisa naik motor keliling bolehlah, tapi belum waktunya dia. Kebanyakan kita ini bisa mengendarai tapi tidak paham aturan. Inikan bahaya," ungkapnya Rabu (23/9/2020).  

Untuk mencegah tingginya angka lakalantas di Bali, tegas Kombes Indra, pihak Ditlantas Polda Bali akan melakukan sosialisasi di sekolah sekolah dan diteruskan kepada orang tua murid. Hanya, karena saat ini masih masa pandemi, pihaknya akan memanfaatkan jejaring media sosial sebagai langkah awal sosialisasi. 

"Saya kan baru seminggu disini menjabat situasi masa pandemi. Kami akan memanfaatkan dulu media sosial sebagai bahan sosialisasi kedepannya," tegas mantan Ka.SPN di Polda Jatim ini. 

Sejalan sosialisasi di media sosial, Kombes Indra menegaskan, pihaknya juga sudah memerintahkan anggotanya di lapangan untuk melakukan sosialisasi pada saat pengaturan di jalan, sambil membawa tulisan berupa imbauan. 

"Kami juga berharap masyarakat melihat juga imbauan itu. Imbauan itu merupakan implementasi dari peraturan yang ada, agar masyarakat bisa paham bahwa tertib lalu lintas itu penting. Karena tertib lalu lintas merupakan cermin budaya bangsa dan cermin peradaban. Kita harus menyelamatkan generasi muda kita agar tidak jadi korban dan jangan dibiarkan," terangnya.  

Disinilah, kata Kombes Indra, betapa pentingnya peran orang tua di rumah untuk mencegah agar anaknya tidak mengendarai motor. Namun terkadang orang tua cenderung mengabaikan anaknya dilepas begitu saja. 

"Nah, kalau sudah anaknya tabrakan baru nangis-nangis, kalau motornya ditahan baru merengek rengek. Beli motor kan pakai duit, bukan untuk dirusak atau ditabrakkan begitu saja," ujarnya lagi. 

Diakuinya, di era "jaman now" ini orang orang selalu merasa dikejar-kejar waktu. Tapi kondisi ini bisa membahayakan keselamatan diri sendiri. Dimana masyarakat mengabaikan keselamatan hanya untuk mengejar waktu. 

Semestinya, kata Kombes Indra, masyarakat bisa meminits waktu saat melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sehingga terkesan tidak terburu buru di jalan namun bisa berakhir dengan kecelakaan. 

"Ini juga yang sering diabaikan masyarakat. Alasan buru-buru ngebut lalu kecelakaan. Sebaiknya masyarakat bisa mengatur jadwal aktivitas agar tidak kebut kebutan di jalan," tuturnya. 

Sebagai garda terdepan keselamatan masyarakat, pihak kepolisian akan terus melakukan himbauan dan sosialisasi ke masyarakat. Tujuannya adalah untuk melindungi jangan sampai masyarakat jadi korban karena kelalaian. 

"Masyarakat jadi korban karena kesalahan sendiri dan karena pelanggaran yang mereka lakukan. Apalagi banyak yang meninggal. Kami berharap kesadaran masyarakat untuk selalu terus tertib lalu lintas," pungkasnya.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami