Kisah Penculikan Gubernur Sutedja, 1966 (1): Hilang Setelah Dijemput 4 Tentara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Bali pertama, Anak Agung Bagus Sutedja, hilang saat bertugas di Jakarta tahun 1966. Sutedja hilang setelah dijemput empat pria berseragam lengkap TNI AD.
Selama bertugas di Jakarta terhitung 1 Desember 1965, Gubernur Bali pertama, Anak Agung Bagus Sutedja, tidak pernah berhadapan dengan masalah hukum terkait G30S. Gubernur Sutedja tetap menjalankan tugas dengan baik, dan berkantor di Kementerian Dalam Negeri dan Dewan Pertimbangan Agung.
Nasib Gubernur Sutedja selanjutnya menjadi sangat tragis. Pada 29 Juli 1966 pukul 09.00 pagi, empat pria berseragam lengkap TNI AD dengan menggunakan mobil Jeep Nissan Patrol, Nomor 04/88145 mendatangi kediaman Gubernur Bali Sutedja di Kompleks Senayan Nomor 261/262, Jakarta.
Baca juga:
Kisah Penculikan Gubernur Sutedja, 1966 (3): Diculik Saat Presiden Soekarno Jadi Tahanan Rumah
Seperti ditulis dalam buku "Kisah Penculikan Gubernur Bali, Sutedja, 1966" yang ditulis oleh Aju, empat pria berseragam TNI AD kemudian memberi salam hormat secara militer, sebagaimana layaknya kepada seorang pejabat negara selevel gubernur.
Salah satu dari pria berseragam TNI AD mengatakan secara khusus menjemput Gubernur Sutedja atas undangan Kapten (Inf) Teddy ke Markas Staf Komando Garnizun Medan Merdeka Jakarta untuk koordinasi masalah tugas kenegaraan.
Baca juga:
Kisah Penculikan Gubernur Sutedja, 1966 (4): Stigma PKI Membuat Hak Ahli Waris Diabaikan Negara
Tiga dari empat penjemput turun dan masuk ke dalam rumah. Satu lagi tetap di mobil karena menjadi sopir. Dari 3 yang turun, satu bersenjata pistol dan 2 lagi memegang senjata laras panjang. Satu orang bersenjata pistol dan berpangkat sersan satu berkata,"Apakah Bapak Gubernur Bali ada di rumah?"
Baca juga:
Kisah Penculikan Gubernur Sutedja, 1966 (5-habis): Tidak Ditemukan Fakta Hukum Terlibat PKI
"Bapak ada," jawab Anak Agung Istri Ngurah Sunitri, istri Gubernur Bali AA Sutedja.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim