search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kisah Awal Perjalanan Karier Bayu KW di Dunia Musik Pop Bali
Kamis, 19 November 2020, 15:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Siapa yang tidak mengenal sosok Bayu KW, musisi legendaris pop Bali yang sangat melekat dengan lagu "Sarinem Neha-Nehi" dan Kangguang Malu, ternyata masih banyak digemari masyarakat Bali hingga saat ini.

Ditemui dalam acara Art & Creative Talkshow Denpasar Festival 2020 pada Kamis, (19/11) yang ditayangkan secara virtual melalui akun Youtube Kreativi Denpasar, dengan gaya penampilannya yang unik dan rambutnya yang gondrong, tak ada yang berubah dari karakter seorang Bayu KW.

Musisi legendaris Bali ini mengawali beratnya perjalanan karier beliau pada tahun 1980-an sebagai pekerja serabutan dan menjadi pengamen jalanan, sebelum akhirnya memasuki dapur rekaman. 

“Untuk mencapai dapur rekaman, pada saat itu memang agak susah sekali, saya bahkan sempat juga menjadi pegawai toko kaset dulu dan pekerjaan lainnya, hingga akhirnya diterimalah dua lagu untuk gabung masuk di rekaman itu,” ujar Bayu KW.

Pada tahun 2000, Bayu KW mulai bangkit sebagai musisi pop Bali dengan ciri khasnya sendiri. Salah satu lagunya yakni "Sarinem Terikasem" (2001) menjadi awal perjalanan musisi Bayu KW. Dengan mengemas warna musik yang menggunakan instrumen kendang kempul dan berbahasa Jawa, akhirnya dapat membawa nama Bayu KW semakin familiar di masyarakat Bali. 

“Dulu pada tahun 2000 itu, irama lagunya kebanyakan mandarin semua, kalau saya mengeluarkan warna musik seperti itu masyarakat cenderung akan jenuh, saya akan kemas lagi sesuai dengan bagaimana karakter dan pengalaman saya," ungkap pemilik nama lengkap I Komang Bayu Kasta Warsa.

Meski tak sering terlihat di televisi, musisi Bali asal Bumi Serombotan masih eksis manggung di berbagai kegiatan. Setiap beliau manggung dimanapun, lagu "Sarinem Neha-Nehi" dan "Kangguang Malu" menjadi lagu wajib yang harus dinyanyikan. Karena masyarakat Bali mengenal Bayu KW dengan ciri khas warna musik sesuai karakter dirinya yang tertuang dalam dua lagu andalannya tersebut. 

Dalam menjaga eksistensinya sebagai musisi Bali, Bayu KW tetap mempertahankan ciri khasnya dengan irama kendang kempul dan penampilan dirinya yang khas. Hanya mengemas dan mengeksplor aksi panggung, tanpa menghilangkan karakter dan jati diri musisi Bayu KW.

Saat ini, Bayu KW mulai mengeksplor aksi panggungnya dengan kemasan DJ set. Berkolaborasi dengan DJ Komar dari band Marco, beliau mengaransemen ulang lagu-lagu andalannya dengan tambahan musik DJ, namun tetap mempertahankan warna musik dan karakter dirinya dalam karya tersebut.

“Kita harus pandai-pandai mengemas dan bertahan saja, dia itu ya dia, ini ya saya, boleh menghasilkan dengan warna yang sama tetapi dikemas berbeda, jangan menyerah dan kita selalu kreatif untuk mengemas apa yang ada,” pesannya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami