search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dokter Tabur Kokain di Alat Kelamin Pacar Berujung Dipenjara 9 Tahun
Rabu, 3 Februari 2021, 14:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/ Dokter Tabur Kokain di Alat Kelamin Pacar Berujung Dipenjara 9 Tahun

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang dokter top Jerman dijebloskan ke penjara setelah diduga membuat kekasihnya overdosis kokain saat mereka melakukan hubungan seksual, bahkan menaburkannya di bagian alat vitalnya.

Menyadur 7News, Rabu (3/2/2021) Dr Andreas David Niederbichler dijatuhi hukuman penjara selama 9 tahun karena terbukti terlibat kasus kematian Yvonne M (38), yang tak lain adalah kekasihnya sendiri.

Dr Niederbichler dituduh mencekoki kokain kekasihnya hingga overdosis bahkan hingga meletakkannya di alat kelaminnya.

Yvonne bukan satu-satunya korban, karena pengadilan di Magdeburg, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman, mendengar bahwa Dr Niederbichler meletakkan kokain di alat kelaminnya sebelum melakukan hubungan seksual dengan tiga wanita lain antara September 2015 dan Februari 2018.

Jaksa penuntut mengatakan Dr Niederbichler juga diam-diam memasukkan kokain ke dalam gelas sampanye, lipstik, dan pasta gigi korban.

Dr Niederbichler bekerja sebagai dokter kepala di Klinik Ameos bagian Bedah Plastik, Estetika, dan Tangan di Halberstadt.

Dokter yang dikatakan mirip tokoh Mr Grey tersebut bertemu dengan Yvonne di situs kencan. Menurut pengadilan hubungan seksual keduanya didasari rasa saling suka.

Usai melakukan aksi seks, Yvonne menderita sesak napas dan pingsan. Kemudian ia ditemukan tewas setelah terlibat hubungan seks tersebut. Otopsi mengungkapkan bahwa dia meninggal karena overdosis kokain.

Dokter 45 tahun tersebut juga dituntut oleh suami dan anak Yvonne untuk membayar membayar biaya pemakaman, namun sejauh ini dia tolak.

Dr Niederbichler mengungkapkan kepada surat kabar lokal Bild bahwa Yvonne meninggal karena tindakannya sendiri.

"Ya, ada obat-obatan, tetapi saya tidak memberi mereka obat apa pun tanpa mereka sadari. Saya sedang mencari sensasi, dan mereka juga ikut ambil bagian." ujar Dr Niederbichler.

Dia mengatakan bahwa Yvonne adalah pengguna kokain berpengalaman, dan sedang mencari pengacara agar putusannya dibatalkan.

"Saya ingin membuktikan bahwa itu bukanlah tindakan kriminal yang mengakibatkan kematian tragis Yvonne." tegasnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami