Tawar Menawar di Pasar Sukawati Ditiadakan, Warganet: Hilang Dong Ciri Khasnya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Bali Wayan Koster meminta tradisi tawar menawar harga di Pasar Sukawati ditiadakan dengan harapan ada standarisasi harga.
"Harga ditentukan, kasi label harga. Jangan lagi ada tawar menawar. Orang datang masuk, sudah bisa lihat harga supaya tertib. Ada kepastian harga, tetap menguntungkan pedagang," tegasnya saat serah terima gedung Pasar Sukawati dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali pada Pemkab Gianyar, Rabu (10/2).
"Bupati dengan perangkatnya awasi para pedagang. Yang dulu jualan di Pasar tradisional, sekarang gunakan Gedung baru. Ini tentu harus dilaksanakan dengan pengelolaan baik, disiplin," ujar Koster.
Hal ini memancing reaksi warganet berkomentar menanggapi hal tersebut, seperti dalam sejumlah kutipan berikut:
Made Suda: Jual beli sudah pasti ada tawar menawar boss, itu hukum pasar.
Kalau tdk ada tawar menawar biasanya ada discount
Dhe Rawii: Seumur hidup tyang tumben jadi ninggeh (seumur hidup baru saya mendengar-red)
Dewa Arix's Arix's: Mari jgn Tawar menawar,,, Ayoo kita kembali ke sistim Barter Saja
Tri Mahwanti: Hilang dong ciri khas traditionalnya
Re Ya: Kalau buat begitu saya yakin Pembeli lari ke swalayan yang ada AC nya. Tawar menawar adalah Sebuah Tradisi Unik yang membangun Chemistry antara Pedagang dan Pembeli, ini adalah satu Daya Tarik yang kuat kenapa Saya suka sekali sama Pasar tradisional. Bukan saya pelit, Saya ke pasar traditiona tidak pernah nawar malah uang saya Lebih Sepuluh ribu aja saya Suruh keep sama pedagangnya.
Reporter: bbn/tim