search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mahasiswa Tewas Dengan Kepala Terbungkus Plastik, Ini Penjelasan Polisi
Sabtu, 13 Februari 2021, 10:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Mahasiswa Tewas Dengan Kepala Terbungkus Plastik, Ini Penjelasan Polisi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Mahasiswa UGM ditemukan tewas dengan kondisi kepala terbungkus plastik di dalam kamar kosnya di Jalan Cokrodipuran, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta, pada Kamis (11/2/2021) pukul 10.53 WIB.

Jenazah SH ditemukan oleh seorang penjaga kost setelah mencium bau menyengat di kamar nomor 7 yang berada di lantai 3. Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak bernyawa.

Menurut keterangan dari sejumlah saksi, korban sudah tidak keluar kamar sejak 5 hari sebelum akhirnya ditemukan telah meninggal dunia. Sebelumnya korban juga sempat dikunjungi oleh saudaranya yang berasal dari Jakarta.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, dugaan sementara mahasiswa yang tercatat sebagai Mahasiswa UGM di fakultas MIPA tersebut meninggal lantaran sakit

Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja menuturkan pemeriksaan yang dilakukan kepada mahasiswa yang ditemukan tak bernyawa di kamar kost yang berada di Jalan Cokrodipuran, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.

Sementara, terkait dengan plastik yang masih ada di kepala korban tersebut merupakan alat bantu pernapasan.

"Tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban belum ditemukan. Kalau plastik yang ada di kepala itu adalah alat bantu pernapasan," ujarnya.

Timbul menyatakan belum mendapat hasil lebih lanjut dari rumah sakit. Namun jika melihat dari saat evakuasi korban kemarin memang terlihat ada tabung oksigen di kamar korban.

Hingga saat ini pihak kepolisian juga masih terus melakukan komunikasi dengan pihak keluarga. Hal ini guna menanti keputusan pihak keluarga apakah berkenan korban untuk dilakukan visum atau tidak.(sumber: suara.com)


 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami