Balai Desa Jadi Lokasi Pesta Seks "Threesome" Anak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Sebuah balai desa dijadikan tempat pesta seks "threesome" anak dibawah umur. Aksi bejad itu bermula saat P (14) siswi Kelas IX SMP mengajak W (9) siswi SD bermain di sekitar balai desa.
W yang diiming-imingi diberi jajan itu pun mau menuruti kemauan P. Sesampainya di balai desa, ternyata mereka sudah ditunggu oleh tiga teman pria dari P yang juga masih duduk di bangku kelas IX SMP.
Aksi tidak terpuji itu dilakukan di kamar mandi balai desa sekitar 12 Desember 2020 lalu. Ironisnya, aksi itu dilakukan saat balai desa sepi sekitar pukul 14.00 WIB atau pada siang hari.
“Di kamar mandi kelurahan (balai desa), mereka melakukan sesuatu yang tidak cocok dilakukan seorang anak. W dipaksa lakukan hubungan seksual. P "threesome" dengan dua temannya, sementara W dipaksa lakukan hubungan layaknya suami istri dengan seorang teman pria dari W,” ujar Direktur LBH Mawar Saron Solo, Andar Beniala Lumbanraja, selaku kuasa hukum dari W saat ditemui wartawan di depan Mapolres Sragen, dikutip dari Solopos.com - media jaringan - Suarabogor.id, Jumat (26/2/2021).
Andar menjelaskan, setelah kejadian itu, W pulang ke rumah dengan perasaan sedih.
Namun, ia tidak bercerita apa-apa kepada orang tuanya. Sebab, ia juga diancam oleh tiga teman P yang belum ia kenal itu untuk tidak bercerita kepada siapapun terkait pesa seks "threesome" di balai desa tersebut.
“W tidak mengenali tiga teman P karena dia baru pertama ketemu dengan mereka. Apakah P sengaja mengajak W dan tiga temannya untuk lakukan pesta seks di balai desa? Mungkin bisa jadi seperti itu. Kami belum tahu pasti karena P juga belum dimintai keterangan oleh polisi,” papar Andar.
Sebelumnya, W juga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan S, 38, oknum anggota perguruan silat di Sukodono. Belum selesai kasus tersebut, bocah SD itu kembali menjadi korban pemerkosaan oleh teman P di balai desa.
“Sekarang psikologi dari W sedikit terguncang. Dia agak trauma kalau bertemu dengan laki-laki. Makanya kalau bertemu rombongan anak lelaki yang nongkrong, dia suka marah-marah. Dia belum mau terbuka saat diajak berbincang dengan laki-laki. Dia mau terbuka kalau ditanya sesama perempuan seperti saya,” papar Desideria Anindita Sari, selaku pendamping W dari LBH Mawar Saron Solo.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net