search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
50 Personel TNI-Polri Amankan Perayaan Nyepi di Lombok Utara
Senin, 15 Maret 2021, 19:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

TNI dan Polri di Kabupaten Lombok Utara (KLU) memberikan pengamanan proses perayaan Nyepi 1943 Tahun 2021 saat pandemi Covid-19. 
Sebanyak 50 personel diturunkan mengamankan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat pada prosesi hari raya Nyepi, Minggu (14/3). 

Kapolres Lotara AKBP Feri Jaya Satriansyah, mengatakan sesuai petunjuk pimpinan, harus melibatkan personel dari beberapa kesatuan dan juga melibatkan unsur TNI di KLU.

Para personel ini bertugas mulai dari pelaksanaan Tawur Agung Kesanga, yang di rangkai pelaksanaan Tapa Brata Penyepian. Dalam perayaan Nyepi, Minggu (14/3) umat Hindu melaksanakan “Catur Brata Penyepian” yaitu empat pantangan yang wajib dilaksanakan dan dipatuhi di antaranya “amati karya” atau tidak berkegiatan dan bekerja, “amati geni” atau tidak menyalakan lampu dan api, “amati lelungan” atau tidak berpergian dan “amati lelanguan” atau tidak mengadakan hura-hura.

“Pengamanan personel kita untuk rangkaian kegiatan Ibadah dan perayaan Nyepi. Diantaranya upacara Melasti, Nyepi dan Ngembak Geni,” ungkap AKBP Feri Jaya, Senin (15/3).

Dia menjelaskan, selain personel Polisi dan TNI, pengamanan itu juga melibatkan Gugus Tugas Covid 19 dan Satgas Desa Adat dan Pecalang. Ini di lakukan karena perayaan Nyepi tahun ini masih dalam situasi darurat kesehatan karena pandemi Covid 19. 

Untuk Itu personel pengamanan ini bukan saja menjaga situasi Kamtibmas, dengan cara melaksanakan patroli ke setiap wilayah selama perayaan Nyepi berlangsung. Tetapi mengedepankan edukasi terkait disiplin penerapan protokol kesehatan.

“Perayaan Nyepi di KLU aman dan kondusif. Termasuk saat prosesi Melasti, kami instruksikan untuk membatasi peserta yaitu 50 persen,” kata dia.

Langkah lain, menyiapkan tempat mencuci tangan dan ProKes termasuk pawai ogoh ogoh sudah ditetapkan tidak dilaksanakan.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami