search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kolaborasi Blues, Reggae, Hingga Paduan Suara di Lagu "Tears and Blood"
Senin, 15 Maret 2021, 23:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Lagu 'Tears and Blood' yang baru saja dirilis Octav Sicilia, berkolaborasi dengan Ras Muhamad memberi kesan yang perpaduan yang tidak biasa. 

Bagaimana tidak, di permulaan lagu, disajikan harmoni paduan suara dari Voice Of Bali, lalu disambut dengan gitar dan vocal berat dengan balutan blues, menjelang pertengahan lagu diisi sentuhan reggae dan RnB yang khas dari Ras Muhamad

Terlebih lagi, lagu dan video klipnya diluncurkan untuk menperingati satu tahun virus COVID-19 mewabah di Indonesia. 

Bukan tanpa alasan, Octav dan Ras dan juga grup paduan suara, Voice Of Bali (VOB) memang sengaja berkolaborasi untuk menghasilkan sebuah lagu yang menyuarakan pesan akan kebersamaan tetapi juga sekaligus sebagai kritik sosial.

“Idenya berawal dari rasa prihatin karena Indonesia ini negeri yang begitu kaya tetapi kenapa masih banyak orang yang kelaparan. Ketika masa pandemi, kesenjangan itu makin terasa,” ungkap Octav, pada gelaran dialog perilisan single Tears and Blood, Jumat (13/03/21) di Gentlemen's Kafe, Denpasar.

Semua elemen itu diramu menjadi satu paket utuh yang sarat akan makna. "Meski liriknya tidak diperhatikan, musiknya sendiri pun berbicara, dimulai dari nuansa kelam lalu disambut dengan cerah layaknya harapan baru," sambung Ras Muhamad.

Baginya, lagu ini memberi harapan bagi yang mendengar juga dirinya sendiri. "Pas kita workshop secara organik itu mengalir banget, dan pas saya kasih contoh ke bang oktav mengenai isian-isiannya RnB nya, dia setuju banget, jadi tidak hanya kelam saja secara emosional tetapi juga nuansa penyemangat," imbuhnya lagi.

Jangan lupakan pula video clip lagu ini yang diproduseri oleh Erick EST. Lagu yang berpesan tentang dampak pandemi terhadap berbagai lini kehidupan, dipertegas dengan pengambilan setting video clip di Jl Poppies II dekat McD Kuta yang sudah tutup, selain itu juga di perumahan padat di kawasan Nusa Dua.

Melalui videonya, Erick juga ingin menyampaikan pesan bahwa siapapun akan bisa bertahan di masa pandemi dengan tetap menjaga kreativitas. 

Saat itu Erick selain sibuk dengan pekerjaannya juga sedang aktif membantu warga yang membutuhkan bahan pangan melalui gerakan Anti Lapar. 

Pertemuan itulah yang memicu semata untuk menyatukan ide antara lagu dan video klip. 

Erick menyebut, bersama sejumlah elemen lainnya, ia  membagi-bagikan bahan pangan secara gratis bagi warga yang membutuhkan. 

“Aku senang bisa terlibat dalam karya ini karena sejalan dengan pandanganku mengenai apa yang harus dilakukan di masa pandemi,” kata pemilik EST Movie ini.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami