search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terseret Arus Sungai, Nenek di Tampaksiring Ditemukan Tak Bernyawa
Rabu, 17 Maret 2021, 20:45 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Seorang nenek Ni Wayan Muklon, 60, asal Banjar Sanding Abianbase, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring diduga terseret derasnya arus sungai Subak Sasih wilayah  Banjar Sanding Srongga, Desa Sanding, Tampaksiring, Gianyar, Rabu (17/3) pukul 17.00 Wita. 

Nahas, saat ditemukan oleh warga, nenek yang kesehariannya sebagai petani ini sudah tak bernyawa. Informasi dihimpun, korban mulanya hendak menyebrang aliran sungai. Namun, karena tubuhnya tak kuat menahan arus akhirnya terseret. 

Menurut kerabat korban, Desak Ketut Sari sekitar pukul 15.00 WITA korban bersamanya melaksanakan “mederep” buruh panen padi di persawahan wilayah Banjar Sanding Srongga, Desa Sading. Karena saat itu hujan sehingga mereka berteduh di sebuah gubuk. 

Setelah hujan agak reda dan cuaca agak terang korban Mukon bersama saksi Desak Sari hendak pulang. Korban Muklon mengajak saksi Sari untuk ngambil jalan pintas pulang dengan menyeberangi sungai Subak Sasih wilayah  Banjar Sanding Srongga, Desa Sanding. 

Begitu korban Muklon menyeberangi sungai tersebut saksi melihat korban yang lagi membawa hasil “derep”/panen padi terpeleset jatuh dan hanyut dibawa harus aliran air sungai yang deras karena sebelumnya hujan deras. Kontan saja saksi Desak Sari berteriak tolong- tolong dengan warga sekitar sehingga warga mencari korban di aliran sungai tersebut. 

Korban akhirnya berhasil ditemukan nyangkut di sungai Subak Selasih wilayah Banjar Sanding Srongga. Warga langsung mengevakuasi korban dan membawa ke rumah duka. Atas kejadian tersebut, polisi dan petugas kesehatan dari UPT Puskesmas Tampaksiring mendatangi rumah duka memeriksa korban.

Kapolsek Tampaksiring, AKP I Wayan Sujana mengatakan hasil visum UPT Kesmas Tampaksiring, dr I Wayan Gede Ardita bahwa korban sudah meninggal dunia. Ditemukan banyak pasir dan air di telinga, ditemukan pasir dan air pada lubang hidung serta mulut yang di duga akibat tenggelam.

Pada kaki dan tangan sudah dingin akan tetapi tubuh korban masih lemas, diperkirakan korban meninggal dunia 6 jam sebelumnya. Pada saat dilakukan pemeriksaan pada kaki, tangan, badan  dan kepala tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dilakukan orang lain. Tidak ada darah mengalir dan tidak ada bekas benturan benda tumpul, sehingga disimpulkan korban meninggal dunia akibat tenggelam.

“Korban meninggal tenggelam karena terseret arus sungai dari lokasi jatuh hingga lokasi di temukan sekitar 250 meter,”kata Kapolsek Tampaksiring.

Berdasarkan surat pernyataan dari keluarga korban yang disaksikan Kelihan Dinas dan Kepala Desa Sanding pihak keluarga tidak keberatan atas kematian korban karena  itu murni  musibah. 

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami