search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
4 Bandara Ini Mulai Uji Coba GeNose per 1 April 2021
Rabu, 31 Maret 2021, 15:45 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Empat bandara di Indonesia akan memberlakukan uji coba layanan GeNose C-19 per 1 April 2021 untuk deteksi virus covid-19.

Ketua tim pengembang GeNose C19 Prof Kuwat Triyono mengatakan keempat bandara tersebut adalah Bandara Yogyakarta International Airport, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.  

"Kita sudah siap dan memang harus siap," kata Kuwat, Selasa (30/3/2021) dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Kuwat uji coba layanan pemeriksaan GeNose C19 di bandara tidak berbeda halnya dengan layanan pemeriksaan GeNose yang ada di stasiun kereta api sebelumnya. Namun, pihaknya menunggu aturan resmi dari Kementerian Perhubungan dan Satgas Covid-19 soal aturan dan prosedur alur pemeriksaan GeNose bagi penumpang di bandara.

Kuwat mengatakan jumlah alat GeNose yang digunakan di masing-masing bandara tergantung jumlah penumpang. Ia menjelaskan, setiap bandara minimal dapat menggunakan sekitar 8-10 unit GeNose karena alat ini dapat memeriksa sekitar 250 orang sekaligus.

"Jika ada 10 unit maka memeriksa sekitar 2.500 orang dalam sehari," ujarnya.

Ia berharap kepada calon penumpang yang akan menggunakan layanan GeNose dapat datang lebih awal ke bandara. Hal ini untuk menghindari terjadi antrean dan penumpukan penumpang saat pemeriksaan.

"Sebaiknya datang lebih awal, jangan mendadak," katanya.

Kuwat menjelaskan saat ini pihaknya sudah memproduksi alat GeNose mencapai 3.000-an unit dan terus bertambah seiring permintaan dari berbagai pihak mulai dari lembaga pendidikan, sekolah, kantor, hingga perhotelan. Kuwat mengatakan permintaan akan GeNose hingga bulan Agustus mendatang mencapai 50 ribu unit, tetapi kapasitas produksi GeNose saat ini di UGM hanya 15 ribu unit per bulan.

"Itu belum permintaan dari luar negeri," katanya.

Walaupun permintaan sangat tinggi, pihaknya masih terus mengembangkan alat tersebut apalagi alat ini mengandalkan kecerdasan buatan (AI). Inovasi terus dilakukan agar mampu mendeteksi virus yang mengalami mutasi.

"Kita akan terus kembangkan kemampuannya," dia menandaskan.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami