search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Saran Otopsi, Orang Tua Siswa Meninggal di Sekolah: Tyang Ikhlaskan
Sabtu, 3 April 2021, 12:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Penyebab meninggalnya siswa SMP Negeri 1 Ubud Dewa Agung Krisna di sekolah masih misterius. Polisi menyarankan otopsi untuk mengetahui sebab pasti meninggalnya. 

Namun pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah. “Bagaimana pun dia sudah pergi, kalaupun otopsi ada hasil. Akan banyak muncul hal negatif yang tidak tyang inginkan, lebih baik tyang ikhlaskan,” ucap Dewa Artana. 

Jasad almarhum saat ini sudah disemayamkan di rumah duka. Rencana pemakaman dilakukan pada Sukra Pon Julungwangi, Jumat (2/4) sekitar pukul 18.00 WITA di Setra Adat Pejeng Kawan. “Mependem,” imbuh Dewa Artana.

Meninggalnya almarhum di usia muda membuat keluarga besarnya di Banjar Dukuh Griya, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring berduka. Apalagi semasa hidup, Dewa Agung Krisna dikenal ramah, sopan, mudah bergaul dan aktif berkesenian. 

“Dode suka megambel, sejak kelas II SD sudah belajar ngerindik,” jelas Dewa Artana. 

Anaknya juga tercatat sebagai anggota Sanggar Gita Semara Peliatan Ubud. Bersama sanggar ini, Dewa Krisna sempat mekendang menyambut kedatangan Presiden Jokowi pada acara IMF di Nusadua.

Dalam keseharian, Dewa Krisna juga pandai bergaul gemar mengajari adik dan teman-temannya megambel. 

“Sering timpalne muruk meriki. Memang seneng megambel sejak kecil. Selonding, napi je,” ujar suami dari Anak Agung Rai Sasih ini.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami