search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menilik Sejarah Banjar Palungan Batu (2): Temuan 2 Batu Mecaling, Diduga Jejak Penganut Shiwa Bhairawa
Jumat, 30 April 2021, 20:15 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Temuan berupa batu yang berwujud Batu Mecaling keberadaanya tidak jauh dari area Situs Palungan Batu yang juga termasuk kawasan Pura Subak Abian Gelar Sari di Desa Batuagung, Jembrana

Situs Purba Palungan Batu yang memiliki ukuran 1m x 50 cm tersebut terpisah dari lokasi Batu Mecaling yang keberadaannya ada di lahan perkebunan milik I Wayan Madia (55). 

Madia pemilik lahan yang luasnya 44 are dahulunya tidak menyangka bakalan ditemukan peninggalan penganut Shiwa Bhairawa dengan ciri dua buah Batu Mecaling. 

"Diperkirakan Palungan Batu tempat sebagai bakti terhadap leluhur untuk menyimpan abunya leluhur yang menjadi penduduk disini, kemudian Batu Mecaling sebuah lingga untuk tempat persembahyangan," terang Madia saat dijumpai, Selasa, (27/4/2021) di kediamannya.

Akunya lagi, peneliti baik dari jawatan jawatan purbakala pernah mendatangi tempat ini. Situs Batu Mecaling ditemukan oleh kakekeknya yang saat itu mendapat pawisik membangun Pelinggih (Penunggu) dilahan tersebut. 

Kemudian setelah digali ditemukanlah batu tersebut tepat Buda Kliwon Pagerwesi. Ia berharap keberadaan temuan yang disakralkannya itu bisa menjadi perhatian pemerintah, baik itu dari perhatian pemerintah terkait dalam hal ini bisa membantu dirinya meneliti tentang Batu Mecaling dan Situs Palungan Batu sehingga dirinya bisa memberikan suatu gambaran terhadap keberadaan dua situs ini. 

Dengan demikian situs yang ada di Desa Batuagung dapat lebih diperhatikan dan dipelihara. "Khusus di Desa Batuagung harapannya pemerintah ikut memelihara dan menjaga karena saat ini sifatnya sendiri. Harapannya biarlah situs purbakala dan pemilik lahan mendapat suatu perhatian pemerintah," pungkasnya. 

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami