search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bupati Gede Dana Apresiasi Acara Grand Final Lomba Mixologi Arak Bali di Karangasem
Sabtu, 1 Mei 2021, 16:55 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Bupati Karangasem, I Gede Dana mengapresiasi pelaksanaan Grand Final Lomba Mixologi Arak Bali serangkaian ulang tahun Partai PDIP ke-48 dilaksanakan di Taman Soekasada Ujung, Karangasem.

Dalam kegiatan yang dibuka langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster tersebut, Gede Dana berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan lomba ini di Karangasem, selain bisa melestarikan arak tradisional juga mampu mengangkat pariwisata, kendati di tengah pandemi pihaknya ingin tamu lokal atau wisata domestik yang datang ke Bali juga bisa diarahkan ke Karangasem.

"Kami berterimakasih telah melaksanakan grand final lomba mixologi arak Bali di Karangasem, semoga melalui kegiatan ini selain melestarikan Arak tradisional juga bisa menjadi media promosi destinasi pariwisata taman ujung serta tempat wisata lainnya yang ada di Karangasem," kata Gede Dana di sela - sela kegiatan pada Sabtu, (01/04/2021).

Sementara itu, Koordinator acara Grand Final Lomba mixologi arak Bali, Made Ramia Adnyana menuturkan, dipilihnya Taman Soekasada Ujung sebagai lokasi diselenggarakannya Grand Final Lomba mixologi arak Bali ini karena memiliki nilai historis yang sangat luar biasa.

Selain itu, Arak Bali juga merupakan salah satu peninggalan yang harus dilestarikan. Sehingga melalui kegiatan ini pihaknya berharap bisa memberikan manfaat bagi masyarakat umum terutama para petani arak.

"Grand Final ini ada sebanyak 27 finalis dari seluruh Bali, adapun kriteria yang dinilai mengikuti Pergub karena aturannya ketat, bahan yang digunakan harus prodak lokal sudah melalui Bpom dan memiliki pita cukai, setelah itu peserta harus mampu mengolah bahan arak dasar menjadi prodak baru yang memiliki nilai jual lebih tinggi," ujarnya.

Menurut Ramia, Kegiatan ini juga dalam rangka menjembatani petani untuk leboh meningkatkan produksi arak secara maksimal. Ia mengatakan kebutuhan arak untuk kebutuhan industri pariwisata khususnya pada tahun 2019 tembus sebanyak 12 juta liter hanya saja sebanyak 92 persen diantaranya melalui import.

"Ini peluang luar biasa yang harus dilihat petani dan pengusaha arak yang memiliki ijin edar di Bali," tandasnya.

Di acara yang sama, Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, di Karangasem terkenal dengan arak, dulu arak sangat sulit berkembang karena kerap ditangkap, tetapi sekarang setelah mempunyai peraturan Gubernur Bali nomor 1 tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan atau destinasi khas Bali, Arak Bali sekarang bisa lebih berkembang.

Hanya saja Koster mengingatkan bahwa meski telah memiliki Pergub namun ada tantangan yang harus dihadapi, ada yang ingin merusaknya sehingga ia meminta kepada Bupati agar menjaga sehingga warisan arak tradisional ini bisa tetap terjaga dan lestari.

"Ini warisan bukan sekedar sola ekonomi tetapi lebih dari itu untuk melestarikan memuliakan warisan leluhur kita, jadi jalankan ini dengan sebaik mungkin di Karangasem maupun Didaerah lainnya," terangnya.

Reporter: Humas Karangasem



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami