search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BI Catat Transaksi Non Tunai di Bali Sentuh Angka Rp35,51 Miliar
Sabtu, 1 Mei 2021, 17:15 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Salah satu kebijakan Bank Indonesia yang mendukung akselerasi sistem pembayaran nontunai berbasis digital adalah QRIS yaitu sebuah kebijakan standarisasi QR Code Pembayaran sehingga satu QR dapat dibaca oleh semua aplikasi pembayaran.

Jika dilihat di wilayah Bali, QRIS yang CeMuMuAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal), sangat cepat progresnya dan masuk ke peringkat 7 besar Nasional. 

Per 16 April 2021, 206.811 merchant di Bali telah merasakan manfaat menggunakan QRIS, dan dalam 2 (dua) bulan, Januari sampai Februari 2021, tercatat total transaksi sebanyak 353 ribu transaksi non tunai dengan nominal mencapai Rp35,51 Miliar. 

"Tingginya pemanfaatan teknologi terutama dalam bidang sistem pembayaran turut membawa risiko yang beragam dan kompleks," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho di Denpasar belum lama ini.

Di sisi lain, kata dia, terdapat fenomena berbagai kasus kejahatan siber yang menimpa industry keuangan di tanah air dengan modus operandi yang semakin beragam antara lain kasus skimming, email phising, Man in the Middle Attack dan SIM Card swap.

"Dalam merespon hal tersebut dan sebagai salah satu upaya memperkuat perlindungan konsumen sistem pembayaran, maka Bank Indonesia melalui penyelenggaraan web seminar ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat Bali mengenai cara bertransaksi keuangan yang aman," bebernya.

Di era digitalisasi bergerak sangat cepat dan dengan keberagaman instrumen pembayaran digital, satu hal perlu dipahami bersama bahwa Rupiah tetap merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. 

"Pemahaman ini merupakan bentuk kebanggaan kita terhadap Rupiah selain sebagai alat pembayaran yang sah, juga sebagai simbol kedaulatan NKRI dan alat pemersatu bangsa," katanya.

Dengan melihat posisi penting Rupiah dalam kehidupan bernegara di Indonesia di segala bidang, maka Bank Indonesia menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk Cinta, Bangga dan Paham Rupiah. 

"Bentuk Cinta Rupiah diwujudkan dalam kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, dan menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu," ucapnya.

Kebanggaan akan Rupiah ditunjukkan dengan menjaga kedaulatan Rupiah sebagai simbol negara, berdaulat, menggunakan dalam setiap transaksi, dan memaknai sebagai alat pemersatu Bangsa. Dan yang terakhir adalah Paham Rupiah, dimana masyarakat diharapkan paham berperilaku sesuai dengan fungsi Rupiah dalam rangka melakukan transaksi pembayaran, membelanjakan Rupiah dan mengoptimalkan nilai Rupiah.

Dirinya menambahkan, Optimisme harus tetap dijaga dan momentum dimanfaatkan. Perubahan perilaku dalam bertransaksi dengan memanfaatkan transformasi digital menjadi kunci utama dalam percepatan pemulihan ekonomi. 

"Hal ini tentunya dengan didukung oleh pemahaman memadai dalam bertransaksi untuk menghindarkan diri dari potensi risiko yang mungkin timbul dari pemanfaatan teknologi. Dan tentunya, sebagai manusia Indonesia yang menjunjung tinggi nasionalisme, penggunaan Rupiah dalam setiap transaksi merupakan sebuah keharusan," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami