search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bisakah Wanita dengan Vaginismus Hamil? Ini Faktanya!
Senin, 10 Mei 2021, 14:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Bisakah Wanita dengan Vaginismus Hamil? Ini Faktanya!

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Vaginismus adalah suatu disfungsi seksual pada wanita, yang membuat otot-otot vaginanya mengencang ketika melakukan hubungan seks atau penetrasi. Masalah seksual ini menyerang 0,5 persen wanita di dunia.

Wanita dengan masalah vaginismus ini biasanya enggan berhubungan seks karena terasa menyakitkan. Karena, beberapa atau semua jenis penetrasi vagina tidak bisa dilakukan.

Kondisi ini merupakan reaksi otomatis tubuh terhadap rasa takut akan penetrasi dan otot-otot vagina akan mengencang dengan sendirinya ketika mencoba penetrasi.

Umumnya, vaginismus bisa disembuhkan. Sedangkan, penyebab vaginismus sendiri belum jelas, tapi ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicunya, antara lain:

  1. Takut ukuran vagina terlalu kecil untuk penetrasi
  2. Pengalaman seksual pertama kali yang buruk atau menyakitkan
  3. Pemeriksaan medis pada vagina yang tidak menyenangkan
  4. Beprikir hubungan seks itu memalukan
  5. Memiliki masalah medis yang menyakitkan, seperti sariawan

Lalu, apakah wanita dengan vaginismus bisa hamil?

Jika Anda menderita vaginismus dan ingin memiliki anak, Anda mungkin mulai bertanya-tanya seberapa besar peluangnya untuk hamil.

Karena dilansir dari Express, vaginismus membuat wanita kesulitan berhubungan seks. Maka, secara alami vaginismus akan menahan kehamilan sampai Anda bisa melakukan hubungan seks penetrasi.

Karena itu, para ahli mendorong wanita untuk terus berusaha mengatasi vaginismus agar bisa melakukan hubungan seks yang nyaman dan memiliki keturunan.

Meskipun Anda bisa hamil dengan metode IVF tanpa mengobati vaginismus, Anda tetap akan mengalami kesulitan ketika tiba masa persalinan.

Vaginismus yang diabaikan atau tidak diobati bisa menimbulkan beberapa masalah selama kehamilan. Tapi, biasanya tidak akan menghalangi proses persalinan pervaginam yang sesungguhnya.

Wanita dengan vaginismus mungkin bisa melahirkan normal secara alami, sama seperti wanita lain tanpa vaginismus. Namun, mereka tetap akan menghadapi kesulitan selama pemeriksaan panggung dan prosedur pra atau pasca persalinan lainnya.

Bahkan pemeriksaan rutin selama kehamilan akan sulit bagi kebanyakan wanita dengan vaginismus. Mereka mungkin akan mengalami kejang atau sesak panggul selama pemeriksaan rutin.

Karena itulah, wanita dengan vaginismus disarankan untuk mengobati kondisinya sebelum persalinan. Pastikan ke dokter bahwa opsi perawatan medis sesuai dengan kondisi Anda dan tidak ada risiko yang berbahaya.

Beberapa wanita dengan vaginismus memang berhasil sembuh atau sedikit membaik setelah mengalami proses persalinan tanpa pengobatan. Tapi, beberapa wanita lainnya mungkin akan lebih buruk karena hal itu.

Seseorang dengan vaginismus bisa mengalami trauma tambahan atau nyeri setelah proses persalinan, yang akhirnya akan memperburuk masalah vaginismus.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami