search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jasad Pasien Covid-19 Dimakan Anjing, Mengambang dan Busuk di Sungai
Senin, 17 Mei 2021, 15:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Jasad Pasien Covid-19 Dimakan Anjing, Mengambang dan Busuk di Sungai

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebanyak 2.000 mayat pasien Covid-19 mengambang di sungai. Bahkan mayat itu bengkak. Jasad pasien Covid-19 dimakan anjing.

Pemandangan miris itu terlihat di pinggiran sungai Gangga Ghazipur, Uttar Pradesh, India. Awalnya, ada belasan mayat terdampar setelah hanyut terbawa arus sungai.

Jenazah tersebut merupakan pasien Covid-19 yang dihanyutkan ke sungai setelah dilakukan ritual kematian. Diketahui, mayat-mayat tersebut kembali terlihat di tempat yang sama di awal pekan.

Dilansir laman IndiaTimes, penduduk setempat merasa khawatir dengan menumpuknya jenazah tersebut akan menimbulkan penyakit, karena bau yang menyengat juga sudah tercium hingga area pemukiman.

“Pemandangan tersebut mengerikan, mayat mengambang dari segala arah dan menyangkut di ghats (tangga ke arah air). Orang-orang benar-benar ketakutan dan baunya bertambah buruk,” ujar Akhand selaku warga lokal.

Saat diperiksa, beberapa mayat terlihat sudah mengambang dalam aktu lama sehingga kondisinya sudah tidak utuh lagi

“Mungkin empat sampai lima hari. Kemungkinan mereka dari Chandauli,” kata Arkhand.

Sebelumnya bahkan di daerah Ballia, dua mayat diduga pasien Covid-19 ditemukan di sungai Gangga.

Adapun mayat tersebut ditemukan berkat video yang sempat viral, memperlihatkan anjing liar tampak menarik dan mengunyah mayat.

Sementara itu, kementerian dalam negeri India mengatakan kurang lebih ada 2.000 jenazah yang telah dievakuasi dari sungai Gangga dalam satu pekan terakhir ini.

Para pejabat mengatakan bahwa mayat-mayat ini kemungkinan besar adalah pasien Corona yang meninggal di desa-desa terpencil di sepanjang Gangga.

Karena sebagian besar penduduk desa sangat miskin dan tidak mampu membiayai upacara terakhir anggota keluarga mereka, mereka membuang mayatnya ke sungai Gangga yang panjang lebih dari 1.400 km.

Kementerian dalam negeri bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat (Uttar Pradesh dan Bihar) untuk memeriksa pembuangan jenazah di Gangga karena jika terus berlanjut dapat menyebabkan penyebaran corona di kedua negara bagian tersebut.

Sumber-sumber kementerian mengatakan tren pembuangan jenazah terlihat sebagian besar di empat distrik Kanpur, Ghazipur, Unnao dan Balia dimana jenazah juga dibawa lebih jauh ke hilir ke Bihar.

Kedua negara bagian telah diminta untuk segera mengambil langkah korektif. Polisi setempat telah diarahkan untuk mulai siaga patroli di sepanjang sungai.

Setelah ditemukannya mayat yang mengapung di Gangga, hampir semua jenazah dibuang dengan ritual keagamaan yang tepat.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami