search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sedang Terapi Trauma, 11 Anak Palestina Jadi Korban Serangan Israel
Kamis, 20 Mei 2021, 06:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Sedang Terapi Trauma, 11 Anak Palestina Jadi Korban Serangan Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sedikitnya 11 anak yang tewas dalam serangan udara di Gaza sedang menjalani program untuk membantu mereka mengatasi trauma.

Menyadur The Independent, Rabu (19/5/2021) Dewan Pengungsi Norwegia menyebutkan 11 anak tersebut terbunuh di rumah mereka.

Lebih dari 60 anak telah tewas dalam serangan udara yang diluncurkan Israel baru-baru ini, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan 11 dari mereka mengambil bagian dalam skema psiko-sosial membantu anak-anak sekolah di Jalur Gaza untuk mengatasi trauma. Mereka berusia antara lima dan 15 tahun, kata organisasi itu.

Salah satu anak itu adalah putri remaja Dr Ayman Abu al-Ouf, kepala departemen penyakit dalam dan respons Covid-19 di rumah sakit al-Shifa Gaza.

Ia meninggal bersama ayah dan saudara laki-lakinya yang berusia 17 tahun dalam serangan udara di Kota Gaza selama akhir pekan, menurut kelompok kemanusiaan tersebut.

"Kami sangat terpukul mengetahui bahwa 11 anak yang kami bantu dengan trauma dibombardir saat mereka di rumah dan mengira mereka aman," kata Jan Egeland, sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia.

"Mereka sekarang pergi, dibunuh bersama keluarga mereka, dikubur dengan mimpi mereka dan mimpi buruk yang menghantui mereka." sambungnya.

Egeland juga menyerukan agar serangan biadab yang dilakukan Israel untuk dihentikan karena bisa menyebabkan korban tambahan.

"Kami meminta Israel untuk menghentikan kegilaan ini: anak-anak harus dilindungi. Rumah mereka tidak boleh menjadi sasaran. Sekolah tidak boleh menjadi sasaran. Ampuni anak-anak ini dan keluarganya." tegasnya.

Pertempuran hebat meletus pada 10 Mei ketika para pemimpin militan Hamas di Gaza menembakkan roket jarak jauh ke arah Yerusalem.

Serangan tersebut diklaim untuk mendukung protes Palestina terhadap pengawasan keras Israel di kompleks masjid al-Aqsa.

Lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam serangan udara, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, dengan lebih dari 1.440 orang terluka, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Di Israel, 12 orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia lima tahun dan seorang tentara, tewas dalam serangan roket yang diluncurkan dari daerah sipil di Gaza.

Sejak pertempuran dimulai, militer Israel telah melancarkan ratusan serangan udara yang dikatakan ditargetkan ke infrastruktur militan Hamas. Militan Palestina di Gaza telah menembakkan lebih dari 3.200 roket ke Israel.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami