search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selamatkan Ribuan Pekerja, Pemerintah Pusat Didorong Segera Realisasikan "Work From Bali"
Jumat, 21 Mei 2021, 22:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali mendorong pemerintah pusat untuk segera merealisasikan program Work From Bali atau bekerja dari Bali mengingat pergerakan perekonomian di Bali saat ini dinilai belum massif. 

Ida Bagus Agung Partha Adnyana, selaku Ketua GIPI Bali atau Ketua Bali Tourism Board (BTB) mengatakan ribuan pekerja di Bali akan terselamatkan. Karena, lanjutya program Work From Bali ini akan digelar di seluruh kabupaten dan kota. Jadi, kata dia, Bukan hanya terpusat di Badung dan Denpasar saja.

Menurutnya, program Work From Bali dari kementerian, lembaga negara, lembaga negara non-kementerian dan BUMN sebagai salah satu dukungan yang akan mendorong pergerakan perekonomian Bali. 

"Dalam catatan kami, ada 13 lembaga negara, 30 kementerian, 28 lembaga negara non-kementerian, dan 114 BUMN di Indonesia. Jika mereka menggelar kegiatan di Bali, maka akan sangat membantu mendorong pergerakan perekonomian di Bali. Venue, Profesional Conference Organizer, Event Organizer, travel, dan juga UMKM akan tergerak," jelasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (22/5/2021) di Sanur, Denpasar. 

Dijelaskannya, setahun lebih pandemi Covid-19 telah melanda dunia. Bali sebagai tujuan wisata, menjadi daerah yang sangat terdampak dibanding dengan daerah lain yang berbasis industri non-pariwisata. 

Sebab, industri pariwisata mengutamakan pada traffic manusia. Sementara pandemi Covid-19 telah memaksa pembatasan traffic manusia. Namun, masalah itu bukan berarti tidak ada solusinya. Setahun lebih, masyarakat Bali telah berlatih dan berusaha untuk ‘bersahabat’ dengan pandemi Covid-19. 

Dalam berkegiatan, baik aktivitas perekonomian maupun sosial dan keagamaan, telah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat sesuai arahan pemerintah. Pelatihan dan simulasi penerapan kegiatan yang berpegang pada CHSE (Cleanliness/Kebersihan, Health/Kesehatan, Safety/Keamanan, Environment Sustainability/ Kelestarian Lingkungan) sudah berulangkali dilakukan. 

Dengan kata lain, lanjutnya, masyarakat Bali sudah siap beraktivitas sambil “bersahabat” dengan pandemi Covid-19. Pengetahuan, pemahaman dan skill “bersahabat” dengan pandemi Covid-19, terus meningkat dan ditingkatkan. 

Selain itu, program vaksinasi Covid-19 di Bali juga sudah dilakukan secara massif. Vaksinasi telah dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai upaya terbentuknya herd immunity.

Kesiapan masyarakat Bali itu sudah ditunjukkan dengan mulai digelarnya sejumlah aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dengan jumlah peserta terbatas, dan kemudian terus ditambah kapasitas pesertanya. Semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja.

"Namun pada akhirnya, upaya masyarakat Bali itu harus mendapat dukungan oleh pemerintah. Dukungan itu tidak lagi menekankan pada pemberian subsidi langsung. Tapi, yang harus mendorong produktivitas dalam berusaha. Sehingga, perekonomian akan bergerak tumbuh, dan harapannya bisa pulih meski Virus Corona sulit untuk berakhir," pungkasnya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami