search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kisah Agus Mertayasa, Pelukis Difabel yang Mampu Bangun Rumah untuk Ortu
Senin, 7 Juni 2021, 13:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Agus Mertayasa tetap fokus saat pengunjung stan yang ia tempati dalam Pameran Virtual "Bali Bangkit", melihatnya melukis

Dia adalah satu-satunya pelukis difabel dalam pameran yang digagas Pemprov Bali itu. Ibu Agus, Ni Made Rosanti mengisahkan, putra sulungnya itu lahir dalam kondisi yang normal. Namun saat kecil ia sempat terjatuh, dan kondisi tubuhnya berubah drastis yang mengakibatkannya tak mampu berjalan dan berbicara. 

Beragam upaya telah dilakukan Rosanti bersama suaminya. Namun, keuangan keluarga yang tak mampu menopang pengobatan Agus, membuat Agus besar dengan keterbatasan fisik yang permanen. 

"Saya pedagang canang, dan suami buruh bangunan," ujarnya saat diwawancarai Sabtu (5/6) lalu. 

Di tengah keterpurukan itu, Rosanti mengalami mukjizat. Anaknya memiliki bakat melukis dengan teknik mengarsir. 
Bakat itu terus diasah dengan bimbingan seorang relawan yang datang ke rumah Agus secara berkala. 

Pada tahun 2014, Agus telah fasih melukis dengan teknik arsi dan mulai produksi lukisan secara rutin. Bakatnya itu juga sempat diabadikan penyanyi Bali Ayu Saraswati, yang melibatkan Agus dalam video klip lagu "Astungkara". 

Ayu bahkan menyebut Agus sebagai salah satu anak angkatnya. Karakter lukisannya yang mengusung tema para dewa-dewa di Bali membuat Agus dikagumi berbagai kalangan. Namanya kian dikenal banyak kalangan, termasuk pejabat pemerintah. 

Dia pun berkesempatan mengikuti Pameran Bali Bangkit 2021 yang digelar Pemerintah Provinsi Bali, dalam rangka memotivasi dan mewadahi karya-karya UMKM lokal Bali. Alhasil, sebanyak 45 lukisannya pun terjual. 

"Astungkara, berkat bantuan Ibu Putri Koster, 45 lukisan Agus terjual secara virtual. Penjualan lukisan saat pandemi jadi meningkat," ujar Rosanti yang berprofesi sebagai pedagang canang. 

Dia mengatakan, uang hasil penjualan lukisan digunakan Agus untuk membangun rumah untuknya bersama orang tua, kendatipun belum rampung. Rosanti amat bersyukur atas rejeki yang diterima anaknya. 

Pembangunan rumah itu, kata Rosanti, merupakan cita-cita Agus sejak lama. Agus sempat mengungkapkan bahwa dia ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga meski mengalami keterbatasan fisik. 

"Saya berharap Agus tetap mendapat kesempatan untuk berkarya, dan sehat selalu," ujarnya mengungkap harapan. 

Soal harga lukisan Agus, Rosanti mengatakan, sangat bervariasi, di antaranya Rp1,5 juta hingga Rp3 juta.

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami