search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aksi Demo Tolak Kongres APJII di Bali Nyaris Bentrok dengan Warga
Jumat, 11 Juni 2021, 21:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Aksi demo damai yang digelar organisasi massa Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali di perempatan kawasan ITDC Kelurahan Benoa Kuta Selatan, pada Jumat 11 Juni 2021 berlangsung ricuh. 

Pasalnya para pendemo yang berjumlah 50 peserta ini nyaris bentrok dengan masyarakat. Semula, aksi demo ormas PGN Bali itu sebagai bentuk penolakan rencana kongres oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Aksi demo dikoordinir oleh Panglima PGN Komando Wilayah Bali yakni Gus Yadi. 

Dalam aksi demo damai itu, ormas PGN Bali sempat bersitegang dan nyaris bentrok dengan pengendara jalan. Sebab, masyarakat pengguna jalan merasa jalannya terganggu menuju kawasan hotel ITDC. 

Namun beruntung, kericuhan mereda karena cepat ditangani aparat kepolisian Polsek Kuta Selatan yang berjaga-jaga di seputaran lokasi demo. 

Dihubungi, koordinator PGN Bali Komando Wilayah Bali, Gus Yadi menegaskan bahwa ormas PGN Bali tidak sedang melemahkan ekonomi Bali. Tapi justru menggelar aksi damai dari pukul 09.15 WITA - pukul 09.45 WITA sebagai bentuk dukungan agar perekomian Bali pulih kembali. Namun pada kenyataannya ada masyarakat yang tidak paham dengan tujuan demo tersebut. 

"Saya tidak mempersoalkan masyarakat menolak aksi kami. Saya anggap itu biasa saja. Karena bisa jadi masyarakat tidak paham dengan aksi kami. Sebenarnya aksi kami itu bentuk kecintaan terhadap ekonomi Bali," ungkap Gus Yadi kepads wartawan. 

Ditegaskan Gus Yadi, bahwa PGN Bali tidak menolak adanya kegiatan kongres APJII di Bali. Tapi PGN hanya meminta untuk menunda waktunya karena saat ini sedang Covid-19. 

PGN minta untuk tunda setelah pemerintah membuka pariwisata Bali. Sebab kalau terjadi klaster baru dalam kegiatan kongres itu menjadi rugi untuk Bali. Akibatnya pariwisata Bali bukanya ditunda lagi. 

"Jadi, kongres APJII akan digelar selama 4 hari, yakni 29 Juni sampai 2 Juli di salah satu hotel di ITDC. Undangan 500 orang. Jadi bisa dipastikan yang hadir lebih dari 500 orang. Pasti ada yang datang dengan staf," ungkap Gus Yadi. 

Yang terjadi sebaliknya kata Gus Yadi, pihaknya sudah mengecek ke Polisi terkait acara kongres tersebut. Tapi ternyata belum ada izin. Kemudian apabila nantinya APJII tetap memaksa terus menggelar kongres itu maka PGN Bali akan lapor polisi. 

"Patut diingat, jangan buat Bali kembali menjadi zona merah akibat kerumunan yang berdampak pada penyebaran Covid 19. Mari kita bersama-sama kendalikan penyebaran Covid-19 untuk wujudkan Bali bebas dari pandemi Covid-19," tandasnya.

Soal adanya aksi demo ini dibenarkan Kapolsek Kuta Selatan, Kompol Yusak Agustinus Sooai. Menurutnya aksi demo tidak berlangsung lama dan pendemo bubar setelah bersitegang dengan masyarakat. 

"Demo tidak berlangsung lama. Tapi saya tidak paham apa yang mereka demo tapi sudah dibubarkan warga," ungkap Kompol Yusak singkat.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami