search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Mahasiswa Hadiri Wisuda, Banyak Tak Pakai Masker
Rabu, 16 Juni 2021, 09:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Ribuan Mahasiswa Hadiri Wisuda, Banyak Tak Pakai Masker

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sedikitnya 11.000 siswa di Wuhan menghadiri wisuda akbar pertama setelah kota tersebut dihantam pandemi Covid-19, banyak dari mereka yang tak pakai masker.

Para siswa, menyadur Channel News Asia Selasa (15/6/2021), memakai toga biru tua dan duduk dalam barisan, tanpa jarak sosial atau masker wajah.

"Menyambut lulusan 2020 kembali ke rumah. Semoga masa depan Anda cerah." tulis spanduk besar di depan hadapan 11.000 siswa Wuhan.

Mengutip sebaris puisi Tiongkok kuno, spanduk itu juga menyampaikan nasihat kepada para siswa untuk masa depan: "Lautan tidak terbatas untuk ikan yang melompat."

Lebih dari 2.200 orang pada acara wisuda yang diadakan pada hari Minggu (13/6) adalah lulusan yang tidak dapat menghadiri wisuda tahun lalu karena pembatasan ketat.

Dari foto-foto yang diterbitkan oleh AFP, terlihat ribuan mahasiswa tersebut tampak duduk berbaris dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Banyak diantara mahasiswa tersebut dilaporkan tidak mengenakan masker.

Sebelumnya Universitas Wuhan sempat menyelenggarakan wisuda yang sebagian besar dilakukan secara online pada Juni tahun lalu. Pada saat itu, para siswa dan guru yang hadir semuanya mengenakan masker.

Covid-19 pertama kali muncul pada akhir 2019 di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, yang membuat kota berpenduduk 11 juta jiwa itu menjadi salah satu daerah yang menerapkan lockdown paling ketat di dunia. Lockdown ketat diterapkan setidaknya hingga April 2020 dan mulai dibuka kembali secara perlahan setelah 76 hari ditutup total.

Hingga saat ini, China masih menerapkan tindakan pencegahan tinggi tinggi, termasuk kontrol perbatasan yang ketat, karantina, "kode kesehatan" online wajib dan berbagai pembatasan perjalanan domestik.

Ada 20 kasus baru pada hari Selasa, termasuk 18 diimpor dari luar negeri dan dua dalam wabah lokal di provinsi Guangdong selatan. Ada 4.636 kematian yang dilaporkan secara resmi, mayoritas di Wuhan.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami