Strategi Usaha Kuliner di Kuta Bertahan Hadapi Pandemi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Dampak pandemi covid-19 membuat beberapa pelaku usaha memutar otak agar mampu menjalankan roda usaha dengan berbagai strategi dan upaya.
Salah satunya, dengan cara melakukan penghematan dalam usaha dan melakukan komunikasi yang baik dengan karyawan maupun klien agar mampu menjaga kelangsungan usaha. Hal itu disampaikan Ketua Umum Komunitas Pelaku Kuliner, Chef Lucky Suherman pada Selasa (5/10).
"Dalam kondisi saat ini penting melakukan penghematan dalam usaha. Selain itu tetap menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan tamu atau klien," jelasnya di Kuta, Badung.
Selain itu, kata dia, dalam kondisi saat ini penerapan Prokes penting diperhatikan dan diterapkan dengan baik oleh pelaku usaha.
"Tentu kesehatan penting diperhatikan dalam kondisi saat ini. Khususnya terkait dengan penerapan Prokes juga," ujarnya.
Dia optimistis dan yakin kondisi ekonomi kedepan akan mengalami perubahan.
Pandemi Tren Usaha Kuliner Naik
Meskipun situasi Pandemi meluluhlantahkan perekonomian, namun tidak membuat seluruh usaha tiarap. Ternyata ada beberapa usaha masih mampu bertahan dan bergeliat, salah satunya usaha kuliner.
Menurut, Ketua Umum Komunitas Pelaku Kuliner, Chef Lucky Suherman kondisi tersebut disebabkan sebagian besar orang masih membutuhkan makanan. Maka dari itu, usaha kuliner masih mampu bertahan sampai saat ini.
"Dapat dikatakan tidak berdampak signifikan usaha kuliner di tengah kondisi Pandemi saat ini," katanya, Selasa (5/10) di Kuta, Badung.
Ia mengamati dari usaha para komunitas pelaku kuliner selama pandemi sampai saat ini trennya justru naik. "Trennya cenderung naik malah jika dipersentasekan mencapai 23 persen," cetusnya.
"Sebagian orang membutuhkan makan ya, tentu akhirnya membuat usaha ini mampu bertahan," katanya.
Meskipun demikian Suherman sangat berharap kondisi ekonomi dapat sesegera mungkin pulih serta Pandemi Covid-19 ini cepat berlalu.
Reporter: bbn/aga